Bambang Soesatyo saat mendengarkan laporan Lutpi Ginanjar tentang e-Commerce. (Foto: Istimewa) |
“Menurut kajian PR Newswire, nilai transaksi Social Commerce
secara global diproyeksikan tumbuh hingga 604,5 miliar dolar AS pada 2027,”
ujar Bambang Soesatyo, Senin (1/8/2022).
Bambang Soetyo menjelaskan untuk Indonesia, terdapat sekitar
191,4 juta pengguna media sosial atau setara dengan 68,9 persen dari total
populasi penduduk Indonesia. Hal ini menjadikan potensi social commerce
diprediksi mencapai 200 miliar dolar AS pada 2028.
“Hal ini tidak lepas karena kecenderungan masyarakat Indonesia
yang suka bersosialisasi melalui media sosial. Dengan hadirnya Social Commerce,
selain memudahkan masyarakat untuk berinteraksi juga memudahkan mereka untuk
berbelanja. Karenanya para pelaku usaha perdagangan digital, selain menyasar
e-Commerce juga harus mulai memikirkan strategi memasarkan produk dan jasa
melalui Social Commerce," ujar Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet
usai menerima jajaran SMEsHub, di Jakarta.
Jajaran SMEsHub yang hadir antara lain, Founder and CEO
Lutpi Ginanjar, Director and HR Nunung Nurhayati, Creative Director Danu
Karunia, Partnership Specialist Debby Tiana, serta Creative Bima Satrya.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang
Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan SMEsHub memiliki konsentrasi usaha
dalam mengembangkan ekosistem bisnis Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM)
melalui konsep pemberdayaan generasi muda untuk menciptakan ekonomi
berkelanjutan yang dapat berdaya saing global.
Karena itu, Bamsoet mendukung rencana SMEsHub
menyelenggarakan Duta Ekspor Muda, safari ke berbagai pedesaan untuk mencari
local champion di masing-masing desa. Membantu warga dan UMKM di pedesaan untuk
memasarkan produk unggulannya ke berbagai negara.
"Sebagai contoh, di daerah pemilihan saya di Kabupaten
Purbalingga, masyarakatnya memiliki keahlian memproduksi bulu mata hingga
rambut palsu. Selama ini, mereka hanya menjadi pekerja. Saya mendorong SMEsHub
bersama Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan warga Purbalingga untuk
berkolaborasi. Warga memproduksi, SMEsHub membantu pemasaran ekspornya.
Sehingga keuntungan ekonomi yang didapatkan warga bisa berkali lipat
dibandingkan hanya menjadi pekerja pabrik," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila sekaligus Kepala Badan
Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini
menjelaskan SMEsHub telah masuk dalam Top 30 ASEAN Startup Challenge, ASEAN BAC
(Business Advisory Council). Beroperasi di 19 provinsi di Indonesia. Memiliki
30 partner yang berasal dari 24 negara, serta memiliki 825 buyer dari 42
negara. Tidak heran jika dalam tahap awal saja, SMEsHub telah mendapatkan
kontrak dari Malaysia untuk mengekspor 4 ribu ton sampah plastik scrap.
"Mereka juga sedang bekerjasama dengan berbagai bengkel
UMKM untuk memproduksi SMEsBike, sepeda listrik yang bisa dimanfaatkan untuk
mendongkrak berbagai kegiatan usaha masyarakat seperti Starbuck Keliling
(Starling) dan lain sebagainya. Selain membantu pemasaran produk UMKM dari
berbagai pedesaan, SMEsHub juga harus turut berkontribusi dalam pengembangan
digital asset yang saat ini sedang menjadi tren ekonomi digital dunia.
Misalnya, membantu para seniman mendigitalkan aset mereka, sehingga bisa
dipasarkan dalam bentuk NFT melalui Open Sea maupun platform lainnya,"
pungkas Bamsoet. (*/rls)
0 Comments