Dadang Trisasongko (berdiri) saat paparan dan moderator Gufroni (kiri). (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Transparency
International Indonesia (TII) Dadang Trisasongko dalam diskusi interaktif
dengan tema “Upaya Pembaharuan Hukum Dalam Mewujudkan Keadilan Bidang Sosial
dan Ekonomi di Indonesia” pada Rakornas LBH Muhammadiyah di Solo, Jawa Tengah.
Rakornas berlangsung selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu (21-22/8/2022).
Diskusi dipandu oleh Gufroni dari LBH Muhammadiyah dengan
nara sumber Dadang Trisasongko, Dr. Suparman Marzuki – mantan Ketua Komisi
Yudisial (KY), dan Budi Wirobrojo – paktisi hukum.
Dadang menyebutkan apa sudah dicanangkan oleh Muhammadiyah
tentang Jihad Konstitusi dapat dilanjutkan oleh advokat Muhammadiyah yang
tergabung dalam LBH Muhamadiyah yakni Lawyer Integritas.
“Lawyer Integritas harus dimiliki oleh setiap advokat LBH
Muhammadiyah. Dengan organisasi Muhammadiyah yang besar dan tersebar di seluruh
Indonesia ini menjadi suatu kekuatan besar untuk memberantas praktik curang dan
suap dalam berperkara. Kalau belum bisa memberantas, paling mengurangi,” ucap
Dadang bersemangat.
Hal senada disampaikan pula Budi Wirobrojo yang menyebutkan
Muhammadiyah jangan berhenti pada Jihad Konstitusi. “Jihat Konstitusi sudah
bagus dan perlu dilanjutkan dengan Lawyer Integritas. Sebab, persyarikatan
Muhammadiyah yang sudah bergerak dalam bantuan hukum diperlukan integritas yang
tinggi dari advokatnya,” ucap Budi.
Budi yang mengaku sudah belasan tahun menjadi advokat LBH
mengatakan integritas yang tinggi bagi advokat dalam menangani suatu perkara
menjadi penting. “Saya tidak menuduh advokat lain tidak punya integritas tapi
LBH Muhammadiyah advokatnya perlu punya integritas yang tinggi,” ujar Budi.
Potensi yang dimiliki Muhammadiyah, kata Budi, sangat
terbuka luas bagi advokat LBH Muhammadiyah untuk melaksanakan “Lawyer
Intigritas”. “Saya yakin hal itu bisa dilaksanakan advokat LBH Muhammadiyah.
Lawyer Integritas yakni advokat tidak mudah menerima godaan penyimpangan pihak
tertentu untuk memenangkan suatu perkara. Tidak penting memenangkan perkara
dengan cara-cara tidak terhormat,” tutur Budi.
Suparman Marzuki mengatakan kekuatan dan potensi yang
dimliki oleh Muhammadiyah jadikan kekuatan actual. “Jangan sekadar pontensial
tapi aktualkan dan wujudkan sehingga menjadi kekuatan actual,” ucap Suparman.
Usulan tersebut disambut baik oleh Direktur LBH Muhammadiyah
Taufiq Nugroho. “Selama ini, kami sudah menekankan kepada setiap advokat yang
tergabung dalam LBH Muhammadiyah punya integritas yang tinggi. Kalau advokat
yang tergabung dalam LBH tidak punya integritas, tidak akan kuat. Yah, akan tersisih
dengan sendirinya,” ujar Taufiq sembari tersenyum. (ril)
0 Comments