Pj Gubernur Banten Al Muktabar di antara pengurus IBI Banten. (Foto: Istimewa) |
"Profesi ini adalah profesi yang memiliki ruang kerja
tidak kenal waktu dan hari. Yang menuntut tugas-tugas profesi dan kemanusiaan,"
ujar Al Muktabar.
Al Muktabar mengatakan hal itu pada pembukaan Rapat Kerja
Daerah (Rakerda) IV Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Banten di Sekretariat
Pengurus Daerah IBI Provinsi Banten, Jalan Syekh Nawawi Al Bantani, Banjarsari,
Kota Serang, Jum'at (15/7/2022).
Rakerda IV IBI Provinsi Banten bertemakan, “Konsolidasi IBI
dalam Menghadapi Pembangunan Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana,
Kesehatan Reproduksi di Masa Pandemi Covid-19" dirangkaikan dengan HUT
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-71 Tahun 2022.
Al Muktabar berharap para bidan untuk bersama terus
menggiatkan profesinya. Karena pada masa depan, bidan dihadapkan pada satu
tantangan besar dan luar biasa. Sehingga, bidan dituntut meningkatkan
kompetensi teknis yang terus menerus.
“Dunia digital memberikan langkah-langkah mudah untuk
transformasi pengetahuan terhadap peningkatan kompetensi para bidan,"
tutur Al Muktabar.
Al Muktabar menyinggung masalah penanganan stunting dan gizi
buruk. Para bidan memiliki peran besar dalam penanganan stunting. Para bidan,
selalu bergaul dengan para ibu hamil dengan memulai dari dasar kehidupan. Para
bidan bisa mengedukasi pada ibu hamil mengonsumsi suplemen untuk mencegah
stunting dan gizi buruk.
"Melalui peran bidan, Pemerintah hadir dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat," ungkap Al Muktabar.
Al Muktabar mengatakan pihaknya akan melakukan
langkah-langkah spesifik dalam menurunkan angka stunting dan gizi buruk. Penyaluran
daging hewan kurban merupakan salah satu contoh penanganan stunting dan gizi
buruk secara spesifik.
“Saya ikut memotong hewan kurban yang dagingnya disalurkan
untuk keluarga dengan anak stunting dan gizi buruk,” ucap Al Muktabar.
Al Muktabar berharap para bidan terus meningkatkan
kompetensi dan penguasaan bahasa asing sehingga mampu bersaing di tingkat
internasional. “Saya bertemu bidan Indonesia di berbagai negara dianggap
berkualitas dan memiliki attitude bagus. Tinggal meningkatkan penguasaan
bahasanya," ungkapnya.
"Profesi bidan bisa kita dorong untuk terakses yang
cakupannya internasional. Pegang teguh dan junjung janji profesi bidan,"
pungkas Al Muktabar.
Ketua Umum IBI Pusat Emi Nurjasmi mengungkapkan bidan
menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan. Termasuk dalam pencegahan dan
penanganan stunting.
"Kami selalu siap berkontribusi untuk peningkatan
kesehatan ibu dan anak serta pencegahan dan penanganan stunting,"
ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PD IBI Provinsi Banten Yani
Purwasih mengatakan Rakerda merupakan forum pembinaan dan konsolidasi pengurus
IBI cabang, ranting, dan anggota. Di Provinsi Banten, saat ini sudah 9587 bidan
ber-KTA online.
"Kami siap turut dalam penanganan stunting dan gizi
buruk," ungkap Yani.
Sebagai informasi, Rakerda diselenggarakan secara hybrid
atau luring dan daring. Diikuti oleh 309 orang mulai dari pengurus IBI,
organisasi profesi, akademisi, organisasi masyarakat, serta tamu undangan
lainnya. (*/pur)
0 Comments