Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Al Muktabar: Daging Kurban Untuk Keluarga Dengan Stunting Dan Gizi Buruk

Prof Wawan Wahyudin bertindak 
sebagai imam sholat Ied Idul Adha. 
(Foto: Istimewa)  


NET - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menyebutkan hewan kurban yang dibagikan kepada warga fakir dapat mengurangi dan menekan jumlah anak stunting dan gizi buruk.

"Salah satu peruntukan hewan kurban tahun ini untuk kelurga dengan anak stunting dan gizi buruk," ungkap Al Muktabar.

Hal itu disampaikan oleh Al Muktabar pada pelaksanaan Sholat Idul Adha 1443 H/2022 M di Masjid Raya Al Bantani, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Jalan Syech Nawawi Al Bantani, Curug, Kota Serang, Minggu (10/7/2022).

Ikut shalat berjamaah, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Banten, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Banten, serta warga masyarakat sekitar

"Penanganan stunting dan gizi buruk merupakan program Bapak Presiden Joko Widodo. Salah satunya dengan pemberian makanan yang bergizi," tutur Al Muktabar.

Pada Idul Adha tahun ini, jumlah hewan kurban di Masjid Raya Al Bantani KP3B sebanyak 60 ekor. Terdiri atas 43 ekor sapi, 8 ekor kerbau, serta 9 ekor kambing. Salah satunya adalah sapi bantuan Presiden Joko Widodo yang berbobot sekitar 1,2 ton. 

Hewan kurban sebanyak 15 ekor disalurkan untuk anak-anak stunting dan gizi buruk, serta 45 ekor disembelih dan disalurkan oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Raya Al Bantani.

Sholat Idul Adha 1443 H di Masjid Raya Al Bantani bertindak sebagai imam KH Ridho Abdul Wahab dan Khotib Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten Prof Dr KH Wawan Wahyudin.

Dalam khutbahnya Prof Wawan Wahyudin menyampaikan empat keteladanan yang dicontohkan oleh keluarga Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS, dan Siti Hajar. Pertama, loyalitas terhadap pimpinan. Sebagai utusan Allah SWT (Rasulullah), Nabi Ibrahim AS taat perintah Allah SWT untuk membawa Nabi Ismail AS dan Siti Hajar ke Makkah yang saat ini masih merupakan wilayah yang belum dihuni manusia. Nabi Ibrahim AS taat perintah untuk melaksanakan kurban. Menaati perintah Allah SWT dalam kondisi dan situasi apapun.

Kedua, segala bentuk kebatilan harus dilenyapkan. Harus diperangi sebagai musuh bersama seperti godaan setan kepada manusia menuju kebenaran. Dalam ibadah haji hal ini disimbolkan dengan melontar/melempar jumroh.

Ketiga, nilai-nilai Islami harus disebarkan dan diwariskan kepada anak keturunan untuk melanjutkannya. Serta keempat, rela berkurban dan penuh keikhlasan. Kurban yang dinilai keikhlasan dan ketulusan bukan pada hewannya. Sebagai rasa syukur atas nikmat Allah SWT, beramal dengan penuh ikhlas.

Dalam khutbahnya, Prof Wawan juga mengungkap hikmah kurban. Di antaranya: mendekatkan hamba kepada Allah SWT, memantapkan solidaritas sosial, tarbiyah atau mendidik pandai bersyukur atas nikmat Allah SWT, serta taat atas perintah Allah SWT.

Usai melaksanakan Sholat Idul Adha, Pj Gubernur Al Muktabar mewakili Presiden Joko Widodo menyerahkan seekor sapi kepada Ketua DKM Masjid Raya Al Bantani Prof Soleh Hidayat. (*/pur)

 

Post a Comment

0 Comments