Salah satu adegan latihan penanggulangan teroris di Bandara Soekarno Hatta. (Foto: Istimewa) |
Pelaku aksi terorisme terkonfirmasi berada di pesawat yang
dioperasikan salah satu maskapai nasional, serta di ruang tunggu (boarding
lounge) di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta.
Sejalan dengan kejadian ini, Executive General Manager
Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengaktifkan Emergency Operation Center dan
mengumpulkan anggota komite untuk menetapkan kondisi merah karena aksi
terorisme sudah terkonfirmasi. Sesuai dengan dokumen Airport Security
Programme, komando pengendalian untuk penanggulangan aksi terorisme ini
kemudian dipegang oleh Kapolres Bandara Soekarno-Hatta.
Pasukan elit Satgultor TNI pun diterjunkan untuk menjalankan
operasi pembebasan sandera dan melumpuhkan teroris yang sudah menguasai pesawat
dan boarding lounge. Satgultor TNI tersebut terdiri dari Sat-81 Kopassus TNI
AD, Denjaka TNI AL dan Satbravo 90 Kopasgat TNI AU.
Hanya dalam hitungan detik, pasukan khusus dari Tri Matra
yang memang sudah sangat terlatih berhasil melumpuhkan teroris yang menguasai
Pesawat Sriwijaya Air dan ruang tunggu penumpang Bandara Soekarno-Hatta.
Peristiwa itu merupakan bagian dari simulasi latihan
berdurasi total 60 menit yang digelar Satgultor TNI, Polres Bandara
Soekarno-Hatta dan PT Angkasa Pura II KCU Bandara Soekarno-Hatta pada 21 Juni
2022.
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus
Haryadi mengatakan latihan bersama ini guna mengantisipasi ancaman terorisme
dan tindak kejahatan yang mengancam penerbangan khususnya di Bandara
Internasional Soekarno Hatta.
“Seluruh prosedur terkait keamanan dan penanggulangan aksi
teror dijalankan dengan baik dan tepat saat latihan. Latihan yang digelar
Satgultor TNI, Polres Bandara dan AP II ini senada dengan program Bandara
Soekarno-Hatta yaitu Contigency Exercise skala besar (Full Scale Program)
untuk penanggulangan keadaan darurat
keamanan penerbangan nasional. Simulasi latihan dilaksanakan sebagai kesiapan
sebelum digelarnya pertemuan KTT G 20 di Bali pada Nopember 2022 mendatang,”
ujar Agus Haryadi yang disampaikan melalui Siaran Pers diterima Redaksi
TangerangNet.Com, Rabu (22/6/2022).
Agus Haryadi menjelaskan PT Angkasa Pura II KCU Bandara
Soekarno-Hatta menggelar latihan bersama setiap dua tahun sekali untuk menguji
kemampuan komunikasi, peralatan, dan personel saat tengah menghadapi ancaman
keamanan dan terorisme di bandara.
Agus Haryadi menuturkan kegiatan simulasi latihan ini
merupakan suatu bentuk latihan penanggulangan tindakan melawan hukum, yang
bertujuan menjaga keamanan negara dan dari sisi Bandar Udara dalam hal
meningkatkan kinerja fasilitas, prosedur dan personel keamanan di Bandara
Soekarno-Hatta.
Adapun latihan ini diakhiri ketika Kapolres Bandara
Internasional Soekarno-Hatta menyatakan kondisi aman terkendali (hijau), dan
komando pengendalian kembali diserahkan kepada Executive General Manager.
Bandara Soekarno Hatta, kata Agus, merupakan salah satu
objek vital nasional yang harus dijaga keamanannya. Di bandara ini, setiap hari
terdapat 100 hingga 900 penerbangan baik domestik maupun internasional dengan
jumlah penumpang lebih dari 120.000 orang.
Agus Haryadi pun berharap agar dengan latihan ini, keamanan
dan pelayanan di Bandara Soekarno-Hatta terus meningkat dan seluruh jajaran yang
terlibat senantiasa waspada.
"Harapan ke depannya agar semua aspek di Bandara
Soekarno-Hatta semakin baik, tentunya semua demi keamanan dan kenyamanan
pelanggan," pungkasnya. (*/rls)
0 Comments