Aliran air di rumah pelanggan mulai mengalir setelah terhenti total. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
"Pengolahan sudah kembali normal, untuk pendistribusian
sudah 95 persen," ujarnya.
"Tingkat kekeruhannya sudah pada angka 200 NTU,"
imbuhnya.
Sumarya memperkirakan siang ini, pelayanan air bersih bisa
kembali normal. "Pendistribusian air bersih di titik terjauh mungkin siang
ini mengalir," ucap Sumarya.
Sumarya mengatakan selama pelayanan belum 100 persen,
pihaknya telah menyiapkan truk tangki air untuk menyuplai air bersih ke
masyarakat.
"Dari tadi semalam, kita bantu distribusi air bersih
dengan menerjunkan 10 armada truk tangki. Selain dari PDAM ada juga truk tangki
milik pemkot sebanyak 6 armada," paparnya.
Sementara itu, Haji Suparman, warga Bona Sarana Indah,
Kelurahan Cikokol, menyebutkan air PDAM TB sejak tadi pag mulai mengalir kecil.
“Iya, kenapa PDAM Tirta Benteng sebelum menghentikan aliran
air, tidak memberi informasi kepada pelanggan? Kita sekeluarga sempat kesulitan
untuk keperluan rumah tangga cuci, mandi, masak. Kalau diberi tahu sebelumnya
kan bisa menampung air di ember dan bak,” ucap Haji Suparman.
Oleh karena itu, kata Suparman, PDAM agar tidak mengulangi
lagi menghentikan aliran air tiba-tiba. “Sebelum menghentikan aliran air, ya
pelanggan diberi tau dong,” tutur Suparman sembari tersenyum.
Sebagai informasi, layanan PDAM TB sejak siang kemarin
(Kamis, 23 Juni 2022) terganggu sebagai akibat dari tingginya kadar lumpur di
Sungai Cisadane. Tingginya kadar lumpur tersebut diakibatkan oleh banjir dan
longsor yang terjadi di wilayah Bogor. (*/pur)
0 Comments