Warga korban banjir mendapat vitamin dari anggota Polisi Wanita (Polwan). (Foto: Istimewa) |
"Total posko kesehatan dari tiga kabupaten dan kota,
terdiri atas 26 posko utama, 11 posko tambahan dan 8 posko sementara,"
ucap Kepala Dinas Kesehatan Ati Pramudji Hastuti dalam Rapat Koordinasi
Penanganan Bencana Banjir yang dipimpin Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Rabu (2/3/2022).
Rapat dilaksanakan di Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat
Pemerintah Provinsi Banten (KP3B), Jalan Syech Nawawi Al Bantani, Curug, Kota
Serang, Rabu (2/3/2022).
Dokter Ati merincikan jumlah posko cluster kesehatan yang
disediakan pada masing-masing daerah. Di Kabupaten Pandeglang ada dua kecamatan
dengan 10 titik banjir terdapat 5 posko utama, 1 posko tambahan, dan 1 posko
sementara.
"Kabupaten Serang ada di 10 kecamatan dengan 16 titik
banjir terdapat ada 16 posko utama, 5 posko tambahan, 2 posko sementara dan PSC
119," katanya.
"Sedangkan untuk Kota Serang di 4 kecamatan dengan 19
titik banjir terdapat 5 posko utama, 5 posko tambahan, 5 posko sementara dan
PSC 119," tutur dokter Ati.
Dokter Ati menjelaskan pihaknya menggunakan layanan Public
Safety Center (PSC) 119 untuk mengantisipasi terjadi hal yang darurat, sehingga
seluruh rumah sakit di 3 daerah tersebut siap melayani.
"Untuk mobilenya, kita gunakan 2 PSC 119. Jika terjadi
darurat seluruh rumah sakit di 3 wilayah kabupaten dan kota siap menangani
kasus yang ada. Sampai hari ini belum ada yang darurat," jelas dokter Ati.
Selain itu, dokter Ati mengungkapkan terdapat beberapa
potensi penyakit yang akan ditimbulkan pasca banjir, di antaranya diare,
infeksi pernafasan akut, dan penyakit kulit.
"DBD berpotensi, mangkannya tim kami terdiri atas
berbagai cluster kesehatan. Jadi ada yang surveilans bagaimana menganalisa
lingkungan tempat pengungsian. Jangan sampai terjadi penyakit penular di lokasi
pengungsian," imbuhnya.
Ati menuturkan untuk Posko Kesehatan direncanakan akan
dibuka sampai akhir atau paska kejadian bencana banjir. "Jadi penanganan sampai
paska banjir," tutur dokter Ati.
Untuk tenaga kesehatan (Nakes) yang diturunkan pada setiap
poskonya bervariasi. Namun ia memastikan hingga saat ini jumlah nakes yang
diturunkan sudah cukup dan dibantu oleh organisasi profesi.
"Jadi, saya turunkan organisasi profesi, karena kita
tidak tahu banjirnya sampai kapan. Jadi bergiliran," ungkapnya.
Terkait obat-obatan, kata Ati, sampai saat ini tidak ada
kendala di tiga daerah tersebut. Lantaran dapat tercover semua oleh Pemprov Banten,
sehingga diharapkan tidak diperlukan BTT untuk obat-obatan.
"Kota Serang sudah meminta obat-obatan dan hari ini
sudah di kirim obat-obatan, dan kalau Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang
belum. Kita dapat bantuan juga dari Kemenkes kalau memang kekurangan kita dapat
bantuan dari Kemenkes, selama ini stok di kota dan provinsi cukup,"
pungkasnya. (*/pur)
0 Comments