Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pengadil Tak Adil

Ilustrasi, timbangan hukum.
(Foto: Istimewa)  


Oleh: Nur Hidayat

 

 

TERKADANG wasit bisa bersikap paradoks. Ia dijuluki (Sang Pengadil) tetapi keputusan yang diambilnya justru membuat salah satu pihak merasa diperlakukan tidak adil.

Dunia olahraga berkali-kali dipertemukan dengan wasit yang paradoksal. Pada 2 Mei 2015, dunia tinju menggelar pertandingan berjuluk The Match of Century yang mempertemukan Floyd Mayweather Jr dan Many Pacquiao di MGM Grand, Las Vegas. Pertandingan begitu dinanti. Namun berakhir dengan kekecewaan akibat kemenangan si antagonis, Mayweather. 

Wasit dianggap bersikap tak adil karena memenangkan Mayweather lewat perhitungan poin, tulis kompas.com.

Ranah "sepakbola cukup" akrab dengan cap ketidakadilan yang melekat pada wasit. Contoh terbarunya pada semifinal Piala Emas 2015: mempertemukan Panama dan Meksiko. Pada akhir laga, wasit memberikan penalti yang mengubah keseluruhan laga. Waktu itu Ramon Torres yang membela Panama dianggap handball di kotak penalti beberapa saat setelah ia terjatuh akibat duel.

Pelanggaran handball membutuhkan pemahaman lebih dari wasit, karena tidak semua handball layak "pelakunya" dijatuhi hukuman. Sebagai contoh, handball akibat gerakan refleks melindungi anggota tubuh dari cedera, seperti menutupi kemaluan atau muka dari bola. Atau kondisi yang menyebabkan tangan pemain tidak dapat menghindarkan bola. Contoh ini mengacu pada jarak tangan dan bola yang terlalu dekat.

Muncul Pada Babak

Keputusan kontroversial wasit juga muncul pada babak perpanjangan waktu. Meksiko, lagi-lagi, dihadiahi tendangan penalti oleh wasit. Mimpi Panama harus buyar di tengah jalan, Meksiko menang 2-1 dan berhak untuk lolos ke partai puncak.

Tugas wasit utama menegakkan peraturan, dalam hal ini "Laws of the Game" yang sudah ditetapkan FIFA selaku induk organisasi sepak bola dunia.

Mengendalikan jalannya pertandingan dengan bekerja sama dengan kedua hakim garis dan wasit cadangan atau fourth official.

Memastikan bola yang digunakan sesuai dengan peraturan

Memastikan perlengkapan dan aksesoris pemain sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Memiliki hak untuk menghentikan, menangguhkan, atau mengabaikan pertandingan atas kebijakannya sendiri.

Berhak menghentikan atau mengabaikan jalannya pertandingan jika ada campur tangan dari pihak lain. Bertugas sebagai pencatat waktu dan pencatat pertandingan. Menindak secara disiplin pemain yang bersalah.

Terampuni oleh

Sampai beberapa hari mendatang, kita menyelesaikan sejumlah masalah dengan sesama manusia. Dosa karena perbuatan salah kepada sesama insan hanya akan terampuni oleh sesama manusia.

Tujuan kita menjadi orang-orang yang bertakwa. Salah satu jalan menuju takwa itu ialah menegakkan keadilan. "Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa." (QS Al Maidah: 8). 

Allah SWT memerintahkan kita untuk menegakkan keadilan seperti termaktub dalam firman-Nya,"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang melakukan perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran' (QS An Nahl: 90).

Menegakkan keadilan dapat dilakukan siapa saja. Bukan saja oleh hakim di pengadilan, polisi, jaksa, dan pejabat negara. Paling tidak, kita bisa dengan "selalu berkata" benar, memberitakan atau memberikan keterangan dan kesaksian yang benar dalam suatu perkara. 

Jangan karena benci atau terlalu senang dengan seseorang, kita berlaku tidak jujur, berkata tidak benar, dan berbuat tidak adil. Apalagi menjadi saksi di pengadilan untuk suatu perkara yang dilakukan di bawah sumpah 'Demi Allah'. Sungguh besar dosanya jika memberikan keterangan yang tidak benar.

Al Qur'an menggunakan beberapa kata yang berbeda untuk makna keadilan, yaitu qist, mizan, haq, wasatha dan adl. Kesemua kata tersebut dalam makna yang berbeda dapat ditujukan pada makna adil atau keadilan. Kata qist mengandung makna keadilan yang dikaitkan dengan kebenaran. Seperti halnya juga kata haq, yaitu kebenaran yang juga dapat bermakna keadilan (QS 7:159 dan 181). 

Kata mizan mengandung makna keadilan berkaitan dengan timbangan (keseimbangan): memperlakukan sesuatu secara seimbang. Seperti halnya lambang keadilan berupa timbangan dalam tradisi hukum Eropa. (***)

 

Penulis adalah pemerhati social dan kebangsaan.

 

Post a Comment

0 Comments