Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dan Agus Syabarrudin seusai dilantik menjadi Ketua IKALUIN SHJ Banten. (Foto: Istimewa) |
“Kami membuka diri terkait pengembangan potensi daerah, atau
juga terkait analisis kebijakan publiknya,” ujar Wakil Gubernur Banten Andika
yang hadir pada acara tersebut.
Dikatakan Andika, ajakannya tersebut didasarkan kepada
keberadaan alumni UIN Jakarta di Banten yang sudah suskes berkiprah di berbagai
bidang, seperti halnya Agus yang kini memimpin bank milik Pemprov Banten
tersebut.
Selain itu, kata Andika, sudah seyogyanya organisasi alumni
sebuah perguruan tinggi yang merupakan kelanjutan dari lembaga akademik dengan
kewajiban tri dharma Perguruan Tinggi, memberikan kontribusi terhadap
pembangunan daerah.
Menurut Andika, banyak potensi daerah yang dapat
dikembangkan di Provinsi Banten dan masih membutuhkan uluran tangan dunia
akademik untuk bahu-membahu bersama Pemerintah Daerah mewujudkannya, dalam
kerangka memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakatnya.
“Ajakan ini terbuka untuk semua sektor yang menjadi potensi
unggulan daerah di Provinsi Banten. Mulai dari pertanian, pariwisata, industri,
UMKM (Usaha Mikro Kecil, dan Menengah-red) atau terkait dengan analisis
kebijakan publiknya sendiri,” ucapnya.
Namun demikian, kata Andika, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Banten tengah fokus mengejar target vaksinasi Covid-19 sebagai langkah awal
pemulihan dari kondisi pandemi Covid-19.
Andika mengungkapkan vaksinasi dosis pertama di Provinsi
Banten sebetulnya sudah mencapai yang ditargetkan Pemerintah Pusat yakni
melampaui angka 70 persen.
“Hanya karena berbagai faktor mulai dari distribusi hingga
sosialisasi, untuk dosis kedua masih perlu terus dikejar. Kami membuka diri
kepada semua stakeholder di Banten untuk bahu membahu mengejar target ini,”
katanya
Andika mengaku bersyukur karena tanda-tanda kebangkitan dari
pandemi Covid-19 di Provinsi Banten sudah tampak secara berangsur-angsur.
Andika menyebut, semua Kabupaten/Kota di Provinsi Banten telah keluar dari zona
merah atau zona berbahaya penularan Covid-19.
Hal itu secara tidak langsung telah membuat kehidupan sosial
dan ekonomi telah berangsur-angsur pulih. Di sektor ekonomi misalnya,
kata Andika, Provinsi Banten yang sempat terkontraksi minus 3 persen laju
pertumbuhan ekonominya pada pertengahan 2020 lalu, kini LPE nya bahkan sudah
mencapai di atas 8 persen.
“Ini patut disyukuri, karena LPE Banten ini sekarang sudah
berada di atas angka rata-rata Nasional yang berkisar di angka 7 persen,”
ujarnya.
Sejumlah prestasi, kata Andika, diraih oleh Pemprov Banten
akhir-akhir ini. Provinsi Banten bahkan dinobatkan sebagai Provinsi Terbaik
dalam penanganan Covid-19.
Prestasi di bidang kesehatan yang memang menjadi concern
semua daerah bahkan negara di dunia itu, kata Andika, juga ternyata tidak
melemahkan prestasi di sektor dasar pelayanan pemerintahan.
Hal itu, katanya, terbukti dengan dinobatkannya Provinsi
Banten sebagai Provinsi Terbaik dalam pencegahan korupsi yang diberikan
oleh KPK RI baru-baru ini. “Belum lagi kalau kita menyebut bahwa kita berhasil
mempertahankan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) selama 5 tahun
berturut-turut, yang itu artinya tata kelola keuangan Pemerintah Daerah kita
dapat dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.
Senada dengan Andika, Agus Syabarrudin usai dilantik bersama
pengurus lainnya, mengatakan dalam pengalamannya sebagai Dirut Bank Banten,
Provinsi Banten memiliki banyak potensi di tengah usianya yang masih relatif
muda.
Sebagai bankir yang kini dipercaya mengetuai IKALUIN Banten,
Agus mengaku akan berkomitmen untuk pengembangan potensi daerah di Banten
tersebut.
Agus menyebutkan potensi daerah yang dimiliki Banten
tersebut di antaranya dan akan didorong untuk dikembangkan pihaknya adalah
berupa keberadaan banyaknya Pondok Pesantren (Ponpes) di Banten.
“Saya yakin Pondok Pesantren di Banten dapat menjadi
lokomotif ekonomi jika mendapat sentuhan yang benar dan serius secara
bersama-sama oleh seluruh stakeholder,” ujar Agus. (*/pur)
0 Comments