Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dilantik Jadi Ketua IKALUIN SHJ Banten, Agus: Ponpes Bisa Jadi Lokomotif Ekonomi

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy 
dan Agus Syabarrudin seusai dilantik 
menjadi Ketua IKALUIN SHJ Banten. 
(Foto: Istimewa) 


NET - Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin dilantik menjadi Ketua Daerah Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (IKALUIN) Banten oleh Ketua UMUM Pengurus Pusat IKALUIN Tb Ace Hasan Syadzily di Hotel Ratu, Kota Serang, Rabu (15/12/2021).

“Kami membuka diri terkait pengembangan potensi daerah, atau juga terkait analisis kebijakan publiknya,” ujar Wakil Gubernur Banten Andika yang hadir pada acara tersebut.

Dikatakan Andika, ajakannya tersebut didasarkan kepada keberadaan alumni UIN Jakarta di Banten yang sudah suskes berkiprah di berbagai bidang, seperti halnya Agus yang kini memimpin bank milik Pemprov Banten tersebut.

Selain itu, kata Andika, sudah seyogyanya organisasi alumni sebuah perguruan tinggi yang merupakan kelanjutan dari lembaga akademik dengan kewajiban tri dharma Perguruan Tinggi, memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah.

Menurut Andika, banyak potensi daerah yang dapat dikembangkan di Provinsi Banten dan masih membutuhkan uluran tangan dunia akademik untuk bahu-membahu bersama Pemerintah Daerah mewujudkannya, dalam kerangka memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakatnya.

“Ajakan ini terbuka untuk semua sektor yang menjadi potensi unggulan daerah di Provinsi Banten. Mulai dari pertanian, pariwisata, industri, UMKM (Usaha Mikro Kecil, dan Menengah-red) atau terkait dengan analisis kebijakan publiknya sendiri,” ucapnya.

Namun demikian, kata Andika, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tengah fokus mengejar target vaksinasi Covid-19 sebagai langkah awal pemulihan dari kondisi pandemi Covid-19.

Andika mengungkapkan vaksinasi dosis pertama di Provinsi Banten sebetulnya sudah mencapai yang ditargetkan Pemerintah Pusat yakni melampaui angka 70 persen.

“Hanya karena berbagai faktor mulai dari distribusi hingga sosialisasi, untuk dosis kedua masih perlu terus dikejar. Kami membuka diri kepada semua stakeholder di Banten untuk bahu membahu mengejar target ini,” katanya

Andika mengaku bersyukur karena tanda-tanda kebangkitan dari pandemi Covid-19 di Provinsi Banten sudah tampak secara berangsur-angsur. Andika menyebut, semua Kabupaten/Kota di Provinsi Banten telah keluar dari zona merah atau zona berbahaya penularan Covid-19.

Hal itu secara tidak langsung telah membuat kehidupan sosial dan ekonomi telah berangsur-angsur pulih. Di sektor  ekonomi misalnya, kata Andika, Provinsi Banten yang sempat terkontraksi minus 3 persen laju pertumbuhan ekonominya pada pertengahan 2020 lalu, kini LPE nya bahkan sudah mencapai di atas 8 persen.

“Ini patut disyukuri, karena LPE Banten ini sekarang sudah berada di atas angka rata-rata Nasional yang berkisar di angka 7 persen,” ujarnya.

Sejumlah prestasi, kata Andika, diraih oleh Pemprov Banten akhir-akhir ini. Provinsi Banten bahkan dinobatkan sebagai Provinsi Terbaik dalam penanganan Covid-19.

Prestasi di bidang kesehatan yang memang menjadi concern semua daerah bahkan negara di dunia itu, kata Andika, juga ternyata tidak melemahkan prestasi di sektor dasar pelayanan pemerintahan.

Hal itu, katanya, terbukti dengan dinobatkannya Provinsi Banten sebagai Provinsi Terbaik  dalam pencegahan korupsi yang diberikan oleh KPK RI baru-baru ini. “Belum lagi kalau kita menyebut bahwa kita berhasil mempertahankan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) selama 5 tahun berturut-turut, yang itu artinya tata kelola keuangan Pemerintah Daerah kita dapat dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.

Senada dengan Andika, Agus Syabarrudin usai dilantik bersama pengurus lainnya, mengatakan dalam pengalamannya sebagai Dirut Bank Banten, Provinsi Banten memiliki banyak potensi di tengah usianya yang masih relatif muda.

Sebagai bankir yang kini dipercaya mengetuai IKALUIN Banten, Agus mengaku akan berkomitmen untuk pengembangan potensi daerah di Banten tersebut.

Agus menyebutkan potensi daerah yang dimiliki Banten tersebut di antaranya dan akan didorong untuk dikembangkan pihaknya adalah berupa keberadaan banyaknya Pondok Pesantren (Ponpes) di Banten.

“Saya yakin Pondok Pesantren di Banten dapat menjadi lokomotif ekonomi jika mendapat sentuhan yang benar dan serius secara bersama-sama oleh seluruh stakeholder,” ujar Agus. (*/pur)

Post a Comment

0 Comments