Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Proyek Pembangunan MCK Putri Ponpes Al Matiin Pamulang, Ditinggalkan Kontraktor

H. Eko Chairudin dan Sopian perlihatkan 
proyek pembangunan MCK yang terlantar. 
(Foto: Bambang TR/TangerangNet.Com) 



NET -  CV Fares Pratama selaku kontraktor pelaksana pembangunan MCK (mandi, cuci, kakus) putri di Pondok Pesantren Al Matiin di Jalan H. Nasa Syamsudin RT 011 RW 017, Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sejak dua bulan lalu meninggalkan pekerjaan.

Proyek PL (penunjukan langsung) senilai Rp. 199,86 juta lebih berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dirjen Cipta Karya dua bulan terakhir ditinggalkan begitu saja tanpa penyelesaian.

“Inilah kondisi pembangunan MCK santriwati di Ponpes Al Matiin ini. Ini pembangunan MCK   dibangun pada Agustus 2021 dari anggaran bantuan Kementerian PUPR Dirjen Cipta Karya, dan anggaran tersebut diberikan melalui PUPR Dirjen Cipta Karya PPK Provinsi Banten,” terang Pengurus Pondok Pesantren Al Matiin Kedaung H. Eko Chairudin kepada TangerangNet.Com, Senin (15/11/2021).

Sudah dua bulan pembangunan MCK ini, kata Eko, ditinggalkan dan dibiarkan terbengkalai. Perlu diketahui hanya untuk membangun MCK ini saja sudah tiga kali ganti pemborong. Tapi semuanya hanya mengerjakan sedikit-sedikit saja lalu pergi begitu saja hingga akhirnya pembangunan MCK santriwati Ponpes Al Matiin ditelantarkan begini oleh pihak kontraktor.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Indonesia Hebat Bersatu (IHB) Kota Tangsel Sopian saat dikonfirmasi menyatakan rasa kesedihannya yang mendalam dengan kondisi terbengkalai pembangunan MCK putri tersebut. Kepada pihak kontraktor untuk segera menyelesaikan kewajiban penyelesaian pembangunan MCK tersebut sebelum dilaporkan kepada pihak Kejari Banten selaku mitra dan Pengawas Pembangunan dan  kantor Kementerian PUPR Dirjen Cipta Karya.

"Ini MCK untuk para santriwati anak-anak yatim dan piatu dari seluruh Indonesia. Kok tega-teganya mereka memainkan proyek pembangunan untuk anak-anak kita para santriwati anak yatim piatu  jadi seperti ini. Saya minta segera selesaikan proyek pembangunan MCK ini,” ucap Sopian.

Jika tidak, kata Sopian, Perkumpulan Indonesia Hebat Bersatu Kota Tangsel bersama pengurus Ponpes Al Matiin akan melaporkannya kepada Kejari Banten dan Kementerian PUPR Dirjen Cipta Karya di Jakarta.

Eko Chairduin mengatakan Ponpes Al Matiin Kedaung Pamulang dibangun untuk pendidikan agama setingkat Sanawiyah (SMP) dan Aliyah (SMA) khusus untuk anak-anak yatim dan piatu dari seluruh wilayah Indonesia. Dan saat ini Ponpes Al Matiin memiliki kurang lebih 150 orang santriwan dan santriwati.

Ponpes Al Matiin didirikan oleh KH Ucup Ridwan pada1999 atau saat ini sudah berusia 22 tahun, dengan luas area kurang lebih 1.200 meter persegi.

 “Semuanya gratis di sini, tidak dipungut biaya sedikit pun," terang H. Eko Chairudin. (btl) 

Post a Comment

0 Comments