Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gubernur Banten: Kepala Sekolah Harus Inovatif, Kreatif, Dan Visioner

Gubernur Banten H. Wahidin Halim. 
(Foto: Istimewa)  


NET - Gubernur Banten H. Wahidin Halim (WH) berharap para kepala sekolah untuk inovatif, kreatif, dan visioner agar mampu menjawab perkembangan kekinian.

Hal itu diungkap Gubernur saat membuka Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah Provinsi Banten di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bisnis dan Pariwisata Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Jl. Raya Parung KM. 22-23 Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (1/11/2021). 

“Bapak-bapak dan Ibu-ibu di sini dilatih untuk mendapatkan pengetahuan. Padahal baru calon Kepala Sekolah ya,” ungkap Gubernur WH.

“Dilatih untuk leadership (prinsip-prinsip kepemimpinan, red), berwirausaha, berinovasi, dan berkreativitas. Kepala sekolah dalam batas-batas tertentu memimpin dan mengendalikan para guru. Jangan sampai ada konflik antara guru dengan kepala sekolah,” tuturnya.

Dikatakan, saat ini tunjangan kinerja para guru sudah naik. Demikian pula dengan administrasi kenaikan pangkat para guru sudah lancar, tidak boleh ada suap ataupun pemotongan. Untuk guru sekolah swasta juga diberikan insentif Rp 500 ribu per bulan.

“Saya ingin menerapkan tata kelola pemerintah yang baik, membangun pemerintahan yang bersih. Untuk pertama kalinya, tahun 2017, Provinsi Banten raih WTP (Wajar Tanpa Pengecualian-red). Demikian pula dengan pencegahan korupsi dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi-red), selalu tiga besar,” ungkap Gubernur WH.

Ditambahkan, langkah pertama sebagai kepala sekolah harus jujur. Hal ini untuk menjadikan kepala sekolah sebagai pemimpin menjadi contoh bagi yang lain. Jujur dalam memperoleh haknya dan tidak mengurangi hak orang lain.

Gubernur WH berpesan kepada para calon kepala sekolah untuk berinovasi dan mengkaji jurusan atau program pendidikan yang sudah ada.  Perlu dikembangkan pendidikan vokasi sesuai kebutuhan global serta mengkaji jurusan atau program pendidikan yang sudah jenuh.

“Perlu dikaji ulang jurusannya, termasuk kompetensinya, agar dapat bersaing dengan tenaga kerja dari luar. Saat ini ada 21 ribu industri yang beroperasi di Provinsi Banten. Kesiapan kita yang penting, orang luar negeri masih butuh banyak tenaga kerja kita,” ucapnya.

Gubernur WH menegaskan siap memfasilitasi SMK (Sekolah Menengah Kejujuran-red)  dalam menjalin kerjasama dengan industri untuk mengarahkan para siswa memiliki kompetensi yang dibutuhkan industri.

Gubernur WH menyebutkan 126 orang peserta Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah untuk disiplin protokol kesehatan selama mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan. (*/pur)

 

Post a Comment

0 Comments