Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Diskusi Walikota Se-Asia Tenggara, Arief Paparkan Program ‘Kampung Proklim’

Walikota Tangrang Arief R. Wismansyah 
saat tampil sebagai peserta Diskusi  
Walikota se-Asia Tenggara. 
(Foto: Istimewa) 


NET - Walikota Tangerang H. Arief R. Wismansyah menjadi salah satu pembicara dalam acara Roundtable of Southeast Asian Mayors yang mengusung tema "Ensuring Climate Investments Reflect The Aspiration of Urban Poor" yang berlangsung secara daring, Selasa (9/11/2021).

Dalam diskusi yang diikuti sejumlah kepala daerah dari berbagai negara tersebut, Arief menyampaikan upaya dan program yang diusung oleh Pemerintah Kota Tangerang dalam menangani dampak perubahan iklim yang terjadi.

"Di Kota Tangerang, kekuatan dan kerjasama dari masyarakat menjadi salah satu unsur yang penting," jelas Arief dalam diskusi yang menghadirkan narasumber Wakil Walikota Del Carmen Provinsi Surigao del Norte Alfredo Coro II dan Walikota La Trinidad Provinsi Benguet Romeo Salda dari negara Filipina.

Walikota menjabarkan terkait program Kampung Proklim (perubahan iklim) yang merupakan salah satu cara dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bersama dengan masyarakat dan sektor swasta untuk dapat peduli dan bergerak dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim.

"Pada 2021, terdapat sebanyak 240 kampung proklim di Kota Tangerang," ungkap Arief pada acara yang diinisiasi oleh Asian Development Bank (ADB).

"Kegiatan masyarakat di antaranya pembuatan lubang biopori dan sumur resapan, pengolahan sampah di sumber hingga pemanfaatan lahan tidur menjadi KWT," tuturnya.

Pada pelaksanaan program Kampung Proklim, masyarakat telah membuat sekitar dari 290 sumur resapan serta melakukan penanaman pohon sebanyak 33.522 pohon.

"Hasilnya telah dapat mengurangi titik banjir di Kota Tangerang hingga lebih dari 75 persen," ungkap Walikota.

Selain Kampung Proklim, kata Arief, Pemkot Tangerang memiliki program ‘Kampung Kita’ yakni setiap kampung dapat mengangkat kearifan lokal yang dimiliki untuk menjadi sebuah ikon dalam memperkenalkan identitas ataupun keunikan yang dimiliki.

"Contohnya Kampung Markisa, Kampung Talas dan masih banyak lagi yang bisa memberikan dampak positif terhadap perubahan iklim yang terjadi," ujar Arief. (*/pur)

Post a Comment

0 Comments