Para pemenang lomba karya tulis inovatif mendapatkan penghargaan dari Bappeda. (Foto: Istimewa) |
Kepala Bappeda Sugiharto Achmad Bagja mengatakan ini kali
pertama Bappeda mengadakan lomba karya tulis yang diikuti oleh akademisi
seluruh Indonesia. Empat bidang disediakan untuk menjadi topik utama dalam
lomba karya tulis ini.
"Ini merupakan kali pertama diadakannya penganugerahaan
karya tulis ini dengan konsep Pentahelix. Artinya, terdapat kolaborasi antara
pemerintah, akademisi, media, dan masyarakat untuk membangun komunikasi. Tujuan kegiatan ini, kami ingin melihat lisensi
dan referensi dosen dari seluruh Indonesia, untuk menyampaikan apa yang bisa
diintegrasikan dari bidang ekonomi, pemerintahan, dan sosial budaya," ujar
Sugiharto.
Sugiharto menjelaskan secara keseluruhan esensi dari empat
kategori yang disiapkan adalah agar Indonesia dapat segera keluar dari potensi
keterpurukan yang terjadi karena pandemi Covid-19, dan ini dapat menciptakan
potensi pemulihan ekonomi.
“Nanti, kami akan komunikasikan dosen dan akademisi lainnya,
apa yang harus dibangun dari mekanisme literasi ini dan melakukan kolaborasi
dengan perguruan tinggi baik yang di luar kota Tangerang, dan khususnya dengan
yang ada di Kota Tangerang,” tuturnya.
Juara 1 LKTI Tingkat Nasional di bidang sosial dan budaya,
Qurotul Aini. Aini berharap dengan seluruh ide yang sudah diutarakan melalui
karya tulis, dapat dieksekusi oleh Pemerintah Kota Tangerang. Nantinya banyak
pemuda di Kota Tangerang yang sukses membangun start-up.
“Saya harap, ide-ide yang saya sampaikan di karya tulis ini
dapat diaplikasikan oleh Pemerintah Kota Tangerang. Sehingga, banyak pemuda
yang sukses memiliki start-up yang luar biasa. Tidak hanya unicorn bahkan lebih
dari itu,” ujarnya.
Juara 1 LKTI Tingkat Daerah di bidang ekonomi yakni Ukon
Furkon Sukanda. Ukon berharap lomba seperti ini untuk terus ditingkatkan dan
diperluas skala pesertanya tidak hanya dari kalangan dosen. Sehingga,
pembangunan di Kota Tangerang mendapatkan banyak masukan dari kaum muda.
“Semoga ke depan lomba seperti ini dapat ditingkatkan dan
diperluas untuk pesertanya. Jadi, tidak hanya di kalangan dosen saja. Sehingga,
mahasiswa bisa berpartisipasi juga dan pembangunan di Kota Tangerang dapat
banyak masukan dari anak-anak muda,” ucapnya. (*/pur)
0 Comments