Kaligrafi Kun fa kun. (Foto: Ist/CaligraphiIslamicPainting) |
IBARAT kita berharap diberi Rp 100 juta, eh malah dapat Rp
1,5 miliar. Itu sangat amat sangat mudah sekali bagi-Nya. Membuat bumi seisinya
(juga miliaran galaksi, yang jauhnya jutaan tahun cahaya) begitu mudah bagi
Dia, apalagi cuma Rp 100 juta.
Kun Fayakun artinya dapat dilihat dalam Al Quran surat Yasin
ayat 82. Kun fayakun tidak terdengar asing, namun tidak semua kaum muslim
mengetahui maknanya. Kun fayakun adalah “Jadilah maka terjadilah”. Jika Allah
menghendaki sesuatu, maka apapun dapat terjadi.
Kalimat itu menunjukkan dahsyatnya alangan atau
keterlambatan.
Kun fayakun terdapat dalam beberapa ayat Alquran, di
antaranya Al-Baqarah ayat 117: "Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila
Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya
mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia".
Eksoplanet pertama
Sementara itu, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika
Serikat (NASA) telah menemukan salah satu eksoplanet pertama di luar Galaksi
Bima Sakti. Temuan itu menggunakan Chandra X-Ray Observatory dalam kemitraan
dengan XMM-Newton dari European Space Union.
Tim peneliti menemukan eksoplanet baru di galaksi spiral
Messier 51, yang merupakan galaksi di dekat Bima Sakti, dikenal sebagai Galaksi
Pusaran Air, tulis cnnindonesia.com.
Eksoplanet didefinisikan sebagai planet di luar Tata Surya.
Hingga saat ini para astronom telah menemukan semua eksoplanet dan kandidat
eksoplanet lain yang berada di galaksi Bima Sakti. Hampir semuanya berjarak
kurang dari sekitar 3.000 tahun cahaya dari Bumi.
Chandra X-Ray Observatory NASA telah menemukan salah satu
eksoplanet pertamanya, dan melalui pendekatan studi luar angkasa yang berbeda.
Eksoplanet baru yang ditemukan di Messier 51 (M51) berjarak
28 juta tahun cahaya dari Bumi, dan ini adalah planet sangat jauh yang telah
ditemukan teknologi X-Ray.
Hasil baru ini didasarkan pada transit, peristiwa di mana
perjalanan sebuah planet di depan bintang menghalangi sebagian cahaya bintang
dan menghasilkan kemiringan yang khas.
Para astronom yang menggunakan teleskop berbasis darat dan
luar angkasa seperti yang ada di misi Kepler dan TESS NASA disebut telah
mencari penurunan cahaya optik, radiasi elektromagnetik yang dapat dilihat
manusia, memungkinkan penemuan ribuan planet.
Observatorium sinar-X Chandra NASA sekarang sedang
dikembangkan menjadi perangkat yang dapat menemukan berbagai eksoplanet pada
alam semesta yang lebih jauh, seperti dikutip Tech Times.
Temuan observatorium Chandra tentu bukan yang terakhir. NASA
kini fokus pada metode pantauan untuk memberi perspektif lebih baik tentang
alam semesta dan tidak akan terbatas pada teknologi penginderaan cahaya.
Penulis adalah pengamat social dan kebangsaan.
0 Comments