Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Allah SWT Memberi Jauh Lebih Banyak Dari Kita Harap

Kaligrafi Kun fa kun. 
(Foto: Ist/CaligraphiIslamicPainting) 


Oleh: Nur Hidayat

 

IBARAT kita berharap diberi Rp 100 juta, eh malah dapat Rp 1,5 miliar. Itu sangat amat sangat mudah sekali bagi-Nya. Membuat bumi seisinya (juga miliaran galaksi, yang jauhnya jutaan tahun cahaya) begitu mudah bagi Dia, apalagi cuma Rp 100 juta.

Kun Fayakun artinya dapat dilihat dalam Al Quran surat Yasin ayat 82. Kun fayakun tidak terdengar asing, namun tidak semua kaum muslim mengetahui maknanya. Kun fayakun adalah “Jadilah maka terjadilah”. Jika Allah menghendaki sesuatu, maka apapun dapat terjadi.

Kalimat itu menunjukkan dahsyatnya alangan atau keterlambatan.

Kun fayakun terdapat dalam beberapa ayat Alquran, di antaranya Al-Baqarah ayat 117: "Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia".

Eksoplanet pertama

Sementara itu, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah menemukan salah satu eksoplanet pertama di luar Galaksi Bima Sakti. Temuan itu menggunakan Chandra X-Ray Observatory dalam kemitraan dengan XMM-Newton dari European Space Union.

Tim peneliti menemukan eksoplanet baru di galaksi spiral Messier 51, yang merupakan galaksi di dekat Bima Sakti, dikenal sebagai Galaksi Pusaran Air, tulis cnnindonesia.com.

Eksoplanet didefinisikan sebagai planet di luar Tata Surya. Hingga saat ini para astronom telah menemukan semua eksoplanet dan kandidat eksoplanet lain yang berada di galaksi Bima Sakti. Hampir semuanya berjarak kurang dari sekitar 3.000 tahun cahaya dari Bumi.

Chandra X-Ray Observatory NASA telah menemukan salah satu eksoplanet pertamanya, dan melalui pendekatan studi luar angkasa yang berbeda.

Eksoplanet baru yang ditemukan di Messier 51 (M51) berjarak 28 juta tahun cahaya dari Bumi, dan ini adalah planet sangat jauh yang telah ditemukan teknologi X-Ray.

Hasil baru ini didasarkan pada transit, peristiwa di mana perjalanan sebuah planet di depan bintang menghalangi sebagian cahaya bintang dan menghasilkan kemiringan yang khas.

Para astronom yang menggunakan teleskop berbasis darat dan luar angkasa seperti yang ada di misi Kepler dan TESS NASA disebut telah mencari penurunan cahaya optik, radiasi elektromagnetik yang dapat dilihat manusia, memungkinkan penemuan ribuan planet.

Observatorium sinar-X Chandra NASA sekarang sedang dikembangkan menjadi perangkat yang dapat menemukan berbagai eksoplanet pada alam semesta yang lebih jauh, seperti dikutip Tech Times.

Temuan observatorium Chandra tentu bukan yang terakhir. NASA kini fokus pada metode pantauan untuk memberi perspektif lebih baik tentang alam semesta dan tidak akan terbatas pada teknologi penginderaan cahaya.

 

Penulis adalah pengamat social dan kebangsaan.

Post a Comment

0 Comments