Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Istimewa) |
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng
Teguh Santoso melalui Siaran Pers IPW yang diterima Redaksi TangerangNet.Com,
Minggu (24/10/2021).
Hal itu, kata Sugeng, sesuai dengan Konsep Polri Presisi
yang diusungnya dalam membenahi organisasi, operasional, pelayanan publik dan
pengawasan di institusi Kepolisian. Sehingga, sebagai pimpinan tertinggi di
kepolisian, Jenderal Listyo Sigit harus mampu meninggalkan gaya titip-titipan,
kedekatan pribadi dan kelompok atau hubungan politik tertentu dalam memilih
personelnya dan hanya mengacu kepada profesionalitas Polri.
Oleh sebab itu, imbuh Sugeng, Indonesia Police Watch (IPW)
berharap Kapolri dalam melakukan sistem urut kacang itu berpijak pada unsur
kepangkatan, senioritas, kapasitas, kualitas dan kapabilitas anggota Polri.
Dengan begitu, masyarakat dapat menilai bahwa kepemimpinan pada era Listyo
Sigit, organisasi kepolisian yang gemuk dengan sekitar 400 ribuan personel
tersebut berjalan sangat profesional.
“Urut kacang ini telah dilakukan Kapolri, Bapak Listyo Sigit
saat menempatkan Kapolda Papua saat itu, Irjen Paulus Waterpauw sebagai
Kabaintelkam melalui Surat Telegram bernomor ST/318/II/KEP/2021. Pengganti
Kapolda Papua waktu itu ditunjuk Wakapoldanya yakni Brigjen Mathius D Fakhiri,”
ujar Sugeng.
Demikian pula, kata Sugeng, ketika Brigjen Syahardianto
ditunjuk sebagai Wakabareskrim menggantikan Irjen Wahyu Hadiningrat yang
dimutasi sebagai Asrena Polri. Ketika itu posisi Syahardianto adalah Direktur
Tindak Pidana Tertentu (Dirtipiter) Polri. Sementara yang menggantikan
Dirtipidter adalah wakilnya yakni Kombes Pipit Rismanto.
“Sehingga, dengan "the right man on the right
place" maka organisasi berjalan mulus secara professional,” tutur Sugeng
yang didampingi Sekjen IPW Data Wardhana.
Demikian pula, kata Sugeng, seharusnya dalam memilih
Kabaintelkam yang baru pasca Komjen Paulus Waterpauw mendatang. Sehingga
masyarakat memandang wajar penempatan personel memang melalui urut kacang.
Akibatnya, citra Polri akan meningkat di tengah kritikan tagar
#PercumaLaporPolisi dan #OknumAparatBrengsek saat ini.
Komjen Paulus Waterpauw sudah menyerahkan jabatan
Kabaintelkam kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo karena menduduki
posisi baru sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Badan
Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kementerian Dalam Negeri. Waterpauw yang
merupakan alumni Akpol 1987 itu akan pensiun sebagai anggota Polri pada bulan
November 2021.
“Dengan ditinggalkan Waterpauw, maka jabatan Kabaintelkam
Polri kosong dan Kapolri mengangkat Wakabaintelkam Irjen Suntana sebagai
Pelaksana Harian (Plh) Kabaintelkam. Sehingga untuk mengisi kekosongan tersebut
Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri akan menggodok Perwira
Tinggi Polri untuk Jabatan Kabaintelkam,” ucap Sugeng.
Berkaitan dengan kekosongan tersebut, IPW melihat Kapolri
dan Wanjakti tidak perlu repot-repot mencari sosok yang mumpuni untuk
menggantikan Komjen Paulus Waterpauw. Dengan melaksanakan sistem urut kacang
dan juga "the right man on the right place" di atas, maka Irjen
Suntana sangat pantas menduduki jabatan Kabaintelkam Polri.
Sugeng mengatakan hal itu sesuai dengan kriteria
kepangkatan, senioritas, kapasitas, kualitas dan kapabilitas yang ada. Irjen
Suntana merupakan lulusan Akpol 1988 dan sudah menjadi Wakabaintelkam selama 3
tahun lebih sejak dilantik 13 Agustus 2018.
Disamping perjalanan karir Irjen Suntana memang lebih banyak
di Intel. Karena, sejak Perwira Pertama sebagai anggota Polri, Suntana sudah
bergelut di dunia intelijen Polri mulai menjadi Kasat Intel Polres Manokwari
pada 1992, Kasat Intel Polrestro Jakarta Barat tahun 2002, Wadir Intelkam dan
Dirintelkam Polda Metro Jaya di 2009 dan 2015. Setahun kemudian pindah ke
Baintelkam Polri, sebelum menjadi Wakapolda Metro Jaya dan Kapolda Lampung
tahun 2018.
“Sehingga dengan menempatkan Irjen Suntana sebagai
Kabaintelkam Polri maka profesionalitas Polri akan terjaga secara profesional
dan menelorkan sumber daya manusia intelijen yang unggul di institusi
kepolisian,” ujar Sugeng. (*/pur)
0 Comments