Atlet Kempo Banten ketika kembali dari Papua seusai mengikuti PON XX disambut keluarga. (Foto: Istimewa) |
Ungkapan tersebut disampaikannya saat memimpin penyambutan
Tim Cabor Shorinji Kempo yang baru saja kembali dari gelaran PON XX Papua, di
Bandara Soeta, Senin, (18/10/2021).
Agenda penyambutan itu dikhususkan bagi Atlet Kempo Banten
Feric Julianto dan dua orang pelatihnya, Kusnadi dan Yudhijawan. Diketahui
bahwa mereka berhasil merebut medali perak pada nomor Randori Kelas 65 Kg
Putra.
Dewa menjelaskan untuk melatih kesiapan fisik atlet, tentu
dilakukan penggemblengan fisik dengan teknik yang tepat dan akurat. Penyiapan
nutrisi dan vitamin yang proporsional juga sangat penting bagi vitalitas
fisiknya.
"Namun jangan
lupa kesiapan mental juga adalah modal besar untuk meraih prestasi. Dan urusan
mental ini sangat tidak mudah," tutur pria yang memiliki banyak pengalaman
dalam pengaturan pasukan tempur di luar dan ditubuh Polri tersebut.
"Rumus yang bisa kami gunakan untuk memupuk mental
atlet hampir serupa dengan pasukan. Apapun caranya, pasukan harus memiliki
ikatan bathin yang kuat dengan komandannya. Ikatan bhatin ini baru akan
terjalin baik saat kita semua sudah merasa sebagai satu keluarga," ucap Dewa.
Untuk mewujudkan ikatan kekeluargaan itu, Dewa selalu
memperlakukan hampir semua pihak seperti keluarga sendiri. Ikatan yang
terbentuk ibarat nutrisi terbaik bagi kekuatan mental pasukan.
"Maka dalam perjuangan, pasukan akan berbuat maksimal
selayaknya sedang berjuang untuk dirinya dan keluarganya sendiri," tutur pria
yang tenar dengan panggilan AKP Dewa Wijaya, sewaktu bertugas sebagai Kasat
Reskrim Polres Bandara Soeta beberapa tahun lalu itu.
"Saya beri contoh ya. Karangan bunga yang dikalungkan
untuk penyambutan kontingen tadi dibuat khusus oleh istri saya sendiri Ibu
Suandewi. Bukan tidak mau membeli, namun sebagai upaya untuk menanamkan aura
balutan kasih kekeluargaan dari kami," sebut Dewa yang selanjutnya
mengadakan jamuan makan malam di kediamanya sendiri bagi keseluruhan tim.
Di sisi lain, komitmen Dewa untuk memenuhi kebutuhan
organisasi termasuk dalam urusan finansial, juga dilakukan seperti memenuhi
kebutuhan keluarganya. Karena menurutnya mustahil akan bisa menjadi pimpinan
yang profesional, jika tak berkapasitas cukup mampu untuk urusan yang sangat krusial
ini.
0 Comments