Gubernur Banten H. Wahidin Halim. (Foto: Istimewa) |
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
Banten, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten atas dasar harga
berlaku triwulan II-2021 mencapai Rp 163,78 triliun. Dibandingkan dengan
periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/y-o-y) PDRB Provinsi Banten
tumbuh 8,95 persen. Pada triwulan II-2020 PDRB Provinsi Banten sempat mencapai
mencapai Rp 146,72 atau terkontraksi -7,40 persen.
Capaian perekonomian itu seiring dengan capaian realisasi
investasi di Provinsi Banten pada semester I 2021 yang mencapai Rp 31,423
triliun atau 61,24 persen dari target tahun 2021 sebesar Rp 51,30 triliun.
“Insya Allah, kami berikan jaminan dalam hal transparansi
baik dalam hal kemudahan pelayanan, keamanan, dan lain sebagainya. Kami siap
bekerja sama. Pemprov Banten memberikan kemudahan dalam hal layanan serta murah
alias tidak ada beban-beban ekonomi bagi para pengusaha,” tutur Gubernur WH.
“Kita melayani para investor dengan mudah dan cepat. Kita
punya loket-loket layanan yang ditopang dengan layanan digital, tidak perlu
datang ke sini,” ucap Gubernur WH.
Jika triwulan II-2021 dibanding dengan triwulan I-2021 (q to
q), PDRB Provinsi Banten tumbuh 0,27 persen. Pada triwulan I-2021, PDRB
Provinsi Banten masih mencapai Rp 162,34 triliun atau terkontraksi -0,44 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada
Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 41,34 persen. Dari sisi
Pengeluaran, Komponen Net Ekspor tumbuh 92,41 persen, komponen Pembentukan
Modal Tetap Bruto sebesar 6,24 persen dan Konsumsi Rumah Tangga sebesar 5,88
persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan triwulan I-2021 terhadap
triwulan II-2021, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha
Pertambangan dan Penggalian sebesar 13,03 persen. Sedangkan dari sisi
pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
sebesar 15,20 persen.
Ekonomi Banten semester I-2021 terhadap semester I-2020
tumbuh sebesar 4,05 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi
terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 14,16
persen. Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada
Komponen Net Ekspor sebesar 26,42 persen.
Struktur perekonomian provinsi se-Jawa pada Triwulan
II-2021, Provinsi Banten memberikan kontribusi PDRB sebesar 6,75 persen.
Provinsi DKI Jakarta memberikan 29,74 persen, kemudian diikuti oleh Provinsi
Jawa Timur sebesar 24,93 persen, Provinsi Jawa Barat sebesar 22,63 persen.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2021 juga diiringi
dengan peningkatan kesadaran masyarakat Provinsi Banten dalam melaksanakan
protokol kesehatan. Hal itu didasarkan pada catatan BPS Provinsi Banten dalam
Survei Perilaku Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19 periode 13 Juli – 30 Juli
2021 terhadap 4.975 orang.
Hasil survei menunjukkan, kepatuhan masyarakat Banten dalam
memakai masker mencapai 90,3 persen. Sedangkan untuk warga masyarakat yang
memakai masker dobel mencapai 62,3 persen. Warga yang mencuci tangan atau
memakai hand sanitizer mencapai 76,5 persen. Sedangkan warga yang menghindari
kerumunan mencapai 81,6 persen.
Survei juga menunjukkan, sebanyak 23,7 persen responden
belum melakukan vaksinasi. Alasannya, 18,4 persen responden khawatir dengan
efek samping, sedangkan 5,3 persen responden tidak percaya dengan efektivitas
vaksin.
Sebagai informasi, data Dinas Kesehatan Provinsi Banten per
8 Agustus 2021, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah mencapai 21,59
persen atau 1.992.542 orang. Sedangkan untuk cakupan dosis kedua mencapai 10,01
persen atau 923.848 orang. (*/pur)
0 Comments