Mulyadi LM. (Foto: Ist/koleksi pribadi) |
SEJAK kasus positif Covid-19 di Indonesia pertama kali dideteksi
pada tanggal 2 Maret 2020, sampai saat ini dunia tidak lagi melakukan aktifitas
KBM (Kegiaan Belajar Mengajar) pembelajaran tatap muka (PTM) seperti biasa.
Melainkan melakukan aktivitas KBM melalui online dengan berbagai kekurangan dan
kelemahannya.
Selanjutnya sekarang ini sejalan dengan meredanya pandemi Covid-19,
akan ada wacana pembukaan sekolah tatap muka. Akan tetapi banyak yang
bertanya-tanya, apakah pelaksanaan sekolah tatap muka sudah efektif dan tidak
menimbulkan kegaduhan baru karena siswa-siswi SMK/SMA sampai saat ini belum
semuanya divaksin..?
Hal tersebut menjadi tanda tanya, karena sampai saat ini Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Banten lewat "DINKES atau DINDIKBUD" belum
melakukan penjadwalan dan kegiatan vaksinasi terhadap semua siswa-siswi SMK/SMA
se-Provinsi Banten.
Jika melihat anggaran yang diperuntukkan untuk alokasi
penanganan Covid-19 cukup besar, baik
dari Pusat, Provinsi ditambah lagi dengan dana refocusing. Artinya, jika
Pemprov sungguh-sungguh dalam menangani vaksinasi ini, tentunya vaksinasi untuk
siswa-siswi SMK/SMA sudah selesai dilaksanakan.
Seharusnya vaksinasi untuk siswa-siswi bisa sejalan dan
seiring dengan kegiatan vaksinasi yang telah dilakukan untuk GURU dan
Masyarakat. Agar pada saat dimulainya KBM Tatap Muka semua siswa sudah
divaksinasi, sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran dan hal lain yang mungkin
terjadi.
Apalagi data dari SMA/SMK sudah diminta dan dikirim ke Dinas
Pendidikan (Dindik) dan atau Dindik sudah memiliki data itu. Harusnya, Dindik
peka terhadap persoalan vaksinasi yang sangat urgent bagi kepentingan siswa.
Hal ini untuk menjaga stamina (kekebalan tubuh siswa) disamping kita juga terus
menerapkan prokes kepada siswa dan mengingatkan siswa agar melaksanakan ibadah
secara runtin sesuai perintah agama dan tidak meninggalkannya.
Jadi benar apa yang dikatakan Walikota Tangerang, Pemprov
BANTEN lambat dalam melakukan vaksinasi untuk siswa-siswi SMK/SMA, sampai
Walikota menyatakan sikap: "Ini
yang SMA/SMK sudah kita aja deh yang
nyuntik. Katanya kan SMA tanggung jawab provinsi, tapi provinsi coba deh, kok
diem-diem saja?" ucap Arief, Senin (23/8/2021) kompas.kom.
Jadi informasi yang disampaikan oleh Walikota Tangerang
"Benar" belum ada program dan kegiatan vaksinasi SMK/SMA di Kota
Tangerang, bahkan bukan di Kota Tangerang saja akan tetapi di seluruh
Kabupaten/Kota se-Banten.
Padahal data sudah diminta dan diserahkan ke Dindik! Jadi
kalau Program atau jadwalnya saja belum
ada; Bagaimana mau melakukan pelaksanaan Vaksinasi, dan kalau belum vaksinasi
bagaimana mau digelar sekolah tatap muka.
"Kompas.com- Presiden Joko Widodo menyatakan, pembelajaran tatap muka
disekolah bisa dilakukan setelah semua pelajar menerima vaksin covid-19".
Kamis (19/8/2021)
Ada memang sekolah SMK/SMA yang sudah melakukan Vaksinasi,
bisa jadi itu adalah program mandiri seperti yang dilakukan oleh Persekolahan
Muhammadiyah.
Jadi sekali lagi benar yang disampaikan oleh Walikota Areif,
yang sudah tersebar ke media massa dan online, Pemprov tidak cepat dan lambat
melakukan vaksinasi. Bahwa sampai saat ini belum dilakukan vaksinasi untuk
seluruh siswa-siswi SMA/SMK. Jadi sentilan Gubernur kepada Walikota Tangerang
adalah keiru yang menyatakan; "Sekolah
kewenangan Provinsi di wilayah Kota Tangerang juga telah melakukan vaksinasi,
siapa bilang belum, JANGAN SOK TAHU," kata wahidin, Kompas.com, selasa
(24/8/2021).
Kalau seperti itu; siapa yang sok tahu jadinya Pak
Gubernur..?
Demikian semoga bisa menjadi masukan dan informasi yang
bermanfaat.
Salam Hormat;
Mulyadi LM
Ketua Rumah Besar Pengajaran Swasta Nusantara (RBPSN)
0 Comments