Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kontroversi Vaksinasi Pelajar SMA/SMK Banten Jelang PTM

Mulyadi LM. 
(Foto: Ist/koleksi pribadi) 



Alhamdulillaah~

SEJAK kasus positif Covid-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada tanggal 2 Maret 2020, sampai saat ini dunia tidak lagi melakukan aktifitas KBM (Kegiaan Belajar Mengajar) pembelajaran tatap muka (PTM) seperti biasa. Melainkan melakukan aktivitas KBM melalui online dengan berbagai kekurangan dan kelemahannya.

Selanjutnya sekarang ini sejalan dengan meredanya pandemi Covid-19, akan ada wacana pembukaan sekolah tatap muka. Akan tetapi banyak yang bertanya-tanya, apakah pelaksanaan sekolah tatap muka sudah efektif dan tidak menimbulkan kegaduhan baru karena siswa-siswi SMK/SMA sampai saat ini belum semuanya divaksin..?

Hal tersebut menjadi tanda tanya, karena sampai saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten lewat "DINKES atau DINDIKBUD" belum melakukan penjadwalan dan kegiatan vaksinasi terhadap semua siswa-siswi SMK/SMA se-Provinsi Banten.

Jika melihat anggaran yang diperuntukkan untuk alokasi penanganan Covid-19 cukup besar,  baik dari Pusat, Provinsi ditambah lagi dengan dana refocusing. Artinya, jika Pemprov sungguh-sungguh dalam menangani vaksinasi ini, tentunya vaksinasi untuk siswa-siswi SMK/SMA sudah selesai dilaksanakan.

Seharusnya vaksinasi untuk siswa-siswi bisa sejalan dan seiring dengan kegiatan vaksinasi yang telah dilakukan untuk GURU dan Masyarakat. Agar pada saat dimulainya KBM Tatap Muka semua siswa sudah divaksinasi, sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran dan hal lain yang mungkin terjadi.

Apalagi data dari SMA/SMK sudah diminta dan dikirim ke Dinas Pendidikan (Dindik) dan atau Dindik sudah memiliki data itu. Harusnya, Dindik peka terhadap persoalan vaksinasi yang sangat urgent bagi kepentingan siswa. Hal ini untuk menjaga stamina (kekebalan tubuh siswa) disamping kita juga terus menerapkan prokes kepada siswa dan mengingatkan siswa agar melaksanakan ibadah secara runtin sesuai perintah agama dan tidak meninggalkannya.

Jadi benar apa yang dikatakan Walikota Tangerang, Pemprov BANTEN lambat dalam melakukan vaksinasi untuk siswa-siswi SMK/SMA, sampai Walikota menyatakan sikap: "Ini yang  SMA/SMK sudah kita aja deh yang nyuntik. Katanya kan SMA tanggung jawab provinsi, tapi provinsi coba deh, kok diem-diem saja?" ucap Arief, Senin (23/8/2021) kompas.kom.

Jadi informasi yang disampaikan oleh Walikota Tangerang "Benar" belum ada program dan kegiatan vaksinasi SMK/SMA di Kota Tangerang, bahkan bukan di Kota Tangerang saja akan tetapi di seluruh Kabupaten/Kota se-Banten.

Padahal data sudah diminta dan diserahkan ke Dindik! Jadi kalau Program  atau jadwalnya saja belum ada; Bagaimana mau melakukan pelaksanaan Vaksinasi, dan kalau belum vaksinasi bagaimana mau digelar sekolah tatap muka. "Kompas.com- Presiden Joko Widodo menyatakan, pembelajaran tatap muka disekolah bisa dilakukan setelah semua pelajar menerima vaksin covid-19". Kamis (19/8/2021)

Ada memang sekolah SMK/SMA yang sudah melakukan Vaksinasi, bisa jadi itu adalah program mandiri seperti yang dilakukan oleh Persekolahan Muhammadiyah.

Jadi sekali lagi benar yang disampaikan oleh Walikota Areif, yang sudah tersebar ke media massa dan online, Pemprov tidak cepat dan lambat melakukan vaksinasi. Bahwa sampai saat ini belum dilakukan vaksinasi untuk seluruh siswa-siswi SMA/SMK. Jadi sentilan Gubernur kepada Walikota Tangerang adalah keiru yang menyatakan; "Sekolah kewenangan Provinsi di wilayah Kota Tangerang juga telah melakukan vaksinasi, siapa bilang belum, JANGAN SOK TAHU," kata wahidin, Kompas.com, selasa (24/8/2021).

Kalau seperti itu; siapa yang sok tahu jadinya Pak Gubernur..?

Demikian semoga bisa menjadi masukan dan informasi yang bermanfaat.

 

Salam Hormat;

Mulyadi LM

Ketua Rumah Besar Pengajaran Swasta Nusantara (RBPSN)

 

Post a Comment

0 Comments