![]() |
Asda II Provinsi Banten M. Yusuf dan Bupati Pandeglang Irna Narulita di lokasi Vila Vanili. (Foto: Istimewa) |
Hal itu diungkapkan Gubernur WH dalam sambutan yang
dibacakan oleh Asda II Setda Provinsi Banten M Yusuf dalam Peresmian Vila
Vanili sekaligus Vaksinasi Covid-19 terhadap 2.000 orang di Desa Citeureuep,
Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Jum’at (27/8/2021).
Dikatakan, pengembangan agrowisata merupakan salah satu cara untuk memperkecil disparitas pembangunan antar wilayah tersebut. Karenanya, Pemerintah Provinsi Banten telah membentuk BUMD Agribisnis Banten Mandiri untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Provinsi Banten. Caranya, mengoptimalkan bisnis pertanian dan peternakan sehingga terjadi keseimbangan pembangunan wilayah.
Pemerintah Provinsi Banten menyambut baik pembangunan
kawasan agrowisata dan budidaya komoditas vanili yang dikembangkan oleh JHL
Group.
"Villa Vanili, saya harapkan dapat meningkatkan
pertumbuhan kawasan dan juga berdampak terhadap pertumbuhan sektor agroindustri
di Kabupaten Pandeglang," ujar Gubrernur.
Gubernur berharap ke depan pengembangan agrowisata di
Provinsi Banten dapat mengedepankan pengembangan agrowisata berbasis community
base tourism. Pengelolaan destinasi wisata yang melibatkan partisipasi dari
seluruh elemen masyarakat untuk mengembangkan objek wisata tersebut dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar destinasi wisata.
Sebagai daerah yang memiliki potensi sektor pertanian yang
melimpah, diharapkan Villa Vanili bersinergi dengan seluruh stakeholder
pertanian untuk mengelola rantai pasok dalam rangka pemberdayaan petani dan
sektor pertanian di Provinsi Banten. Sinergi dengan BUMD Agribisnis Banten
Mandiri serta BUMDes juga diperlukan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas di perdesaan.
"Melalui sinergi dengan BUMD Agribisnis Banten Msndiri
dan BUMDes pertumbuhan dengan pemerataan diharapkan akan tercapai dan
memberikan manfaat kepada masyarakat mewujudkan Banten yang maju, berdaya
saing, mandiri, sejahtera dan berakhlakul karimah sebagaimana visi pembangunan
jangka menengah Pemerintah Provinsi Banten," ujarnya.
Gubernur juga menyinggung persoalan dampak pandemi Covid-19
sebagai pandemi global, memberikan dampak signifikan pada sektor pariwisata.
"Dampak langsung pandemi ini dirasakan baik oleh pelaku
usaha wisata maupun para pekerja paruh waktu atau buruh harian. Penurunan
jumlah kunjungan wisatawan berdampak langsung pada pendapatan di sektor
ini," tutur Gubernur.
Diharapkan, seluruh stakeholder di Banten dapat menyusun
kebijakan yang strategis dan tepat sasaran dalam menghadapi dampak Covid-19.
Hal ini dibutuhkan untuk melindungi industri pariwisata dari krisis ekonomi
yang bersifat fundamental.
"Pengembangan agrowisata sejalan dengan komitmen
Pemerintah Daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Karena itu,
daya saing destinasi pariwisata di Provinsi Banten harus terus
dikembangkan," ungkap Gubernur.
Pengembangan agrowisata di Banten perlu dilihat dari segi
kontribusinya terhadap pengembangan ekonomi. Semakin pesat arus pariwisata,
maka akan semakin memberikan berbagai manfaat ekonomi bagi daerah wisata
terutama bagi pendapatan daerah, penyerapan tenaga kerja, dan perdagangan.
"Pada kesempatan ini, saya berharap seluruh stakeholder
pariwisata (pemerintah daerah, pelaku industri, akademisi, masyarakat dan media
massa atau yang dikenal pentahelix) bersinergi untuk membangun suatu destinasi
wisata dengan tiga unsur utama pembangunan kepariwisataan yakni; aksesibilitas,
amenitas dan atraksi," ucap Gubernur. (*/pur)
0 Comments