Kapolda Banten Irjen Pol Rudi Heriyanto, Gubernur Banten H. Wahidin Halim, dan Kajati Banteng Asep Nana Mulyana. (Foto: Istimewa) |
Gubernur bersama rombongan meninjau di situasi jalan
protokol Kota Serang lalu menuju Posko PPKM Darurat Parung, Kelurahan Banjar
Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.
Di Posko PPKM Darurat Parung, Gubernur melakukan dialog dan
memberi semangat kepada para petugas yang terdiri atas unsur TNI, Polri, Satpol
PP, dan Dinas Perhubungan.
Sekitar pukul 20.00 WIB, rombongan menuju Alun-alun Kota
Serang sekaligus memantau situasi di jalan protokol.
"Hari ini, kita melakukan peninjauan bersama Forkopimda
di lokasi PPKM Darurat diterapkan," ungkap Gubernur kepada wartawan.
Dikatakan, dari dua titik yang ditinjau, pelaksanaan PPKM
Darurat cukup baik.
"Masyarakat juga sudah ada kesadaran. Warung-warung
sudah tutup," jelas Gubernur.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten Irjen Rudy Heriyanto mengungkapkan
Kepolisian dan Kejaksaan akan menindak tegas.
"Akan ada sidang di tempat. Ada hukuman langsung dari
hakim terhadap pelanggar," ungkapnya.
Dikatakan, hingga saat ini pihaknya masih keliling untuk
memantau situasi. Beberapa jalan protokol ditutup untuk mengendalikan situasi.
"Dengan ijin Pak Gubernur, lampu penerang jalan juga
dimatikan untuk mengurangi aktivitas masyarakat," ungkap Kapolda Rudy.
Dijelaskan, untuk penyeberangan Merak - Bakauheni
diperlakukan seperti saat Pelarangan Mudik Lebaran 2021.
Menurut Kapolda Rudy, penyeberang harus rapid antigen dan
harus mengantongi sertifikasi vaksinasi. Sedangkan untuk supir truk,
kemungkinan ada vaksinasi di atas kapal selama perjalanan agar tidak mengganggu
distribusi barang.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Kejati Banten Asep Nana
Mulyana, Kejaksaan melakukan dukungan penegakan hukum disiplin protokol
kesehatan.
Dijelaskan, untuk sementara ini masih dilakukan tindakan
humanis dan sudah memadai.
"Kami akan melakukan tindakan tegas dan terukur," tutur
Kajati Nana terkait penegakan hukum terhadap pelanggar protokol kesehatan.
"Kita juga memantau pergerakan harga obat dan oksigen.
Ini operasi kemanusiaan untuk kita semua," pungkasnya. (*/pur)
0 Comments