Gubernur Banten H. Wahidin Halim. (Foto: Istimewa) |
"Tentunya, kita harus selalu bersyukur. Tren dari
penanganan Covid-19 semakin lebih baik," ujar Gubernur Banten, Rabu (19/5/2021).
Hal itu diungkap Gubernur dalam telekonferensi Rapat
Evaluasi Penanganan Covid-19 Provinsi Banten dari Ruang Rapat Rumah Dinas
Gubernur Banten, Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 158, Kota Serang.
Gubernur mengapresiasi atas kerja-kerja para Bupati danWalikota
serta TNI dan Polri dalam penanganan Covid-19.
"Jajaran di lapangan sangat sabar melayani masyarakat.
Di tengah suasana Idul Fitri tidak berkumpul dengan keluarga, tidak pulang
kampung. Tetap di lapangan melayani masyarakat," ungkapnya.
Gubernur memahami adanya protes dari masyarakat. Suatu hal
sangat wajar. Adanya satu dua orang yang tidak taat, tidak berarti telah gagal
dalam melakukan sosialisasi.
Dijelaskan, keputusan penutupan tempat wisata didasarkan
pada pertimbangan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan kelompok.
"Kebijakan publik bisa jadi tidak populer bagi
masyarakat, tapi kalau kita yakin untuk kepentingan bersama akan kita lakukan.
Walaupun dirasakan begitu pahit bagi
masyarakat," tutur Gubernur.
Gubernur menyebutkan berulangkali Presiden Joko Widodo berpesan
hati-hati jangan sampai seperti India. Kita harus tetap melakukan upaya
pencegahan dan penanganan Covid-19 serta pemulihan ekonomi.
Dikatakan, kepentingan negara merupakan konstitusi
tertinggi.
"Kalaupun ada kritik atau pun suara sumbang, bagi saya
merupakan energi. Untuk kepentingan bersama, kepentingan negara," ungkap
Gubernur.
"Kita sekarang semua fokus bagaimana menangani
Covid-19. Sebagaimana pesan Presiden, kita harus melakukan usaha dan kerja
keras," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten
Ati Pramudji Hastuti melaporkan empat indikator penanganan Covid-19 di Provinsi
Banten semakin baik. Saat ini angka positif rate 6,21 persen, tingkat
kesembuhan 95,6 persen, tingkat kematian 2,5 perrsen, serta BOR ruang perawatan
26 persen, ICU 43 peresen, serta rumah singgah 17 persen.
Dikatakan BOR (Bed Occupancy Rate) berbanding lurus dengan
kasus aktif yang ada. Pada Maret hingga Mei 2021, terus mengalami penurunan.
Tren kesembuhan terus mengalami peningkatan dan tingkat kematian terus
mengalami penurunan.
Ati mengungkapkan upaya peningkatan Swab tes dan
laboratorium dilakukan untuk menghindari adanya fenomena gunung es.
Dokter Ati menyarankan petugas PPKM Mikro di tingkat RT
untuk mendata warga yang telah melakukan mudik dan wisata dilakukan tes swab
sehingga bisa dianalisa dampaknya. PPKM Mikro mampu menekan penyebaran Covid-19.
Rapat dengan moderator Sekretaris Daerah Provinsi Banten Al
Muktabar, diikuti oleh Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Bupati dan Walikota
se-Provinsi Banten, Forkopimda Provinsi Banten serta Forkopimda Kabupaten dan Kota
se-Provinsi Banten. (*/pur)
0 Comments