Massa ormas yang melakukan perlawanan. (Fogot: Bambang TR/Tangeranget.Com) |
Dari pantauan TangerangNet.com di
lokasi pada pukul 17.00 WIB, situasi masih sangat mencekam di jalan Boelevard
Raya Utama Graha Raya atau tepatnya di ujung Jalan Raya Dongkal hingga ke depan
mal Transmart Graha Raya Paku Jaya yakni di lokasi tersebut berdiri posko besar
Ormas FBR. Ratusan massa ormas FBR memenuhi Jalan Raya Boulevard Utama Graha
Raya tersebut dengan memegang berbagai senjata tumpul dan tajam seperi kayu,
bambu, golok, dan pedang.
Puluhan aparat keamanan gabungan
dari Polsek Serpong dan Polres Tangsel serta dibantu puluhan aparat TNI dari
Koramil Serpong, terlihat "tidak berdaya" untuk menghalau massa yang
semakin beringas tersebut. Dan saat TangerangNet.com menanyakan hal tersebut
kepada beberapa aparat keamanan baik polisi maupun TNI, tidak satu pun yang
bersedia untuk dimintai keterangannya terkait bentrokkan ormas FBR dan Pemuda
Pancasila tersebut.
"Nanti saja Mas, situasi
belum aman, sebaiknya menyingkir saja kepinggir depan ruko-ruko cari
aman," ujar salah seorang anggota polisi.
Dan dari informasi yang didapat di
lapangan dari para warga yang mengetahui bentrokkan antara massa FBR dan Pemuda
Pancasila, satu orang yang diduga dari anggota Ormas Pemuda Pancasila mengalami
luka bacokan senjata tajam di tubuh dan kepalanya.
Dan hingga berita ini diturunkan,
pihak kepolisian Polres Tangsel belum bisa dimintai keterangan atas terjadinya
bentrokan kedua ormas FBR dan Pemuda Pancasila. Bahkan pihak kepolisian meminta
kepada para awak media untuk menjaga jarak dari lokasi posko ormas FBR depan
Transmart.
"Tolong teman-teman media
jangan terlalu mendekat, nanti salah sasaran," ujar anggota personil
polisi di lapangan.
Sementara itu, beberapa tokoh dan
warga Kota Tangsel, mengecam keras atas kembali terulangnya bentrokan antara
Ormas FBR dan Pemuda Pancasila di Kota Tangsel. Menurut para tokoh dan warga Kota
Tangsel, seharusnya pihak aparat keamanan dapat bersikap Tegas dan terukur atas
ulah ormas-ormas yang selalu membuat keresahan di tengah masyarakat.
"Bubarkan saja ormas-ormas
yang tidak membawa manfaat bagi masyarakat. Buat apa ada ormas kalau kerjanya
cuma bikin keresahan di tengah masyarakat. Apalagi saat ini sedang pandemi dan
sedang diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kok masih
bisa ormas-ormas itu bikin kegaduhan dan merusak kenyamanan hidup masyarakat.
Bubarkan saja kalau ada ormas yang tidak bermanfaat dan malah bikin
keonaran," tutur tokoh masyarakat di Tangsel yang tidak mau disebutkan
identitasnya. (btl)
0 Comments