Waduk Waskade Citarum dijaga ketersedian air agar tidak mengganggu pasokan listrik. (Foto: Istimewa/Kementerian PUPR) |
Kepala BPPT Hammam Riza saat
membuka pelaksanaan TMC di Lanud Husein Sastranegara, Jawa Barat, menuturkan
bahwa Operasi TMC dilaksanakan untuk meningkatkan curah hujan sekitar 20 persen
untuk mengisi cadangan air Waduk Kaskade Citarum.
"Pelaksanaan kegiatan TMC Di
Daerah Tangkapan Air Waduk Kaskade Citarum Provinsi Jawa Barat akan dimulai per
hari Jumat ini, dengan menggunakan dua jenis pesawat, yaitu CASA 212-200
registrasi PK-PCT milik PT Pelita Air Service, serta Pesawat BPPT jenis Piper
Cheyenne III PK-TMC yang akan diberangkatkan dari Posko pesawat di Bandara
Budiarto Curug," ujar Hammam, Jumat
(12/3/2021) kepada wartawan di Pos Komando (Posko) TMC, Gedung Dinas Operasi
Lanud Husein Sastranegara Bandung.
Guna membantu pengamatan cuaca dan
kondisi awan di wilayah target, Hammam menjelaskan pihaknya akan menempatkan personil di dua
lokasi Pos Pengamatan Meteorologi (Posmet), yaitu di daerah Ciwidey dan
Purwakarta.
"Hasil pengamatan cuaca dan
potensi awan hujan akan dilaporkan setiap saat oleh petugas di Posmet kepada
Tim Pelaksana di Posko, untuk dianalisis dan dijadikan sebagai masukan guna
menentukan strategi pelaksanaan penyemaian awan setiap harinya. BPPT juga
bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun
Klimatologi Bogor untuk analisa data cuaca dan radar," ujar Hammam, Sabtu
(13/3/2021).
Terkait bahan semai atau garam
(NaCl) dikatakan Hammam, Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT)
sudah menyiagakan sebanyak 10 ton garam, yang ditempatkan di gudang bahan semai
di Lanud Husein Sastranegara.
Waduk Kaskade Citarum terdiri atas
Waduk Saguling, Waduk Cirata, dan Waduk Jatiluhur yang merupakan tulang
punggung dari ketersediaan pasokan listrik di wilayah Jawa Bali. Selain untuk
produksi listrik, air yang bersumber dari Waduk Kaskade Citarum juga digunakan
untuk mendukung sektor pertanian di Jawa Barat, termasuk memenuhi kebutuhan air
baku bagi penduduk Jakarta dan sekitarnya, termasuk industri. Hingga saat ini ketersediaan energi listrik
di Jawa-Madura-Bali masih diproduksi dari PLTU Paiton.
Kondisi cuaca ekstrim yang terjadi
di beberapa wilayah di Indonesia, sebut Hammam, mengakibatkan pengiriman
pasokan batubara untuk PLTU menjadi terganggu. Disisi lain, pengoperasian
pembangkit listrik berbasis BBM dapat meningkatkan secara signifikan biaya
pengoperasian.
“Terganggunya produksi listrik
yang menggunakan bahan bakar batubara maupun BBM memaksa ketersediaan listrik
di Jawa-Madura-Bali dipasok oleh Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA),
khususnya di wilayah Waduk Kaskade Citarum. Kondisi ini memaksa PLTA di
Saguling dan Cirata menggenjot produksinya sehingga berimbas pada penurunan
muka air yang cukup signifikan bahkan di bawah batas operasi normal,"
ungkap Hammam.
Waduk Kaskade Citarum terdiri dari
Waduk Saguling, Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur yang merupakan tulang punggung
dari ketersediaan pasokan listrik di wilayah Jawa Bali. Waduk Saguling memiliki
kapasitas produksi 4 x 175.8 MW, sedangkan Waduk Cirata 8 x 126 MW, dan Waduk
Jatiluhur 187 MW. Sebelum operasi TMC per 1 Maret 2021, kondisi tinggi muka air
di Waduk Saguling tercatat -2,21 meter di bawah batas operasi normal, Waduk
Cirata -0,87 meter dibawah batas operasi normal, dan Waduk Jatiluhur -0,96
meter di bawah batas operasi normal.
"Untuk operasional listrik
sudah minim, bahkan secara keseluruhan untuk pertanian dan kebutuhan bahan baku
air, kendati sudah dibuatkan rencana operasi pengelolaan waduk dari Januari
hingga Desember. Jika Waduk Jatiluhur tidak ada air, maka imbas terhadap
cadangan air bagi masyarakar Jakarta,” tutur Hammam.
Karena 80 persen, kata Hammam,
kebutuhan air penduduk Jakarta bersumber dari Jatiluhur lewat Citarum
Barat. “Semoga kegiatan Operasi TMC yang
digalang oleh sinergi antara BPPT yang diwakili oleh BBTMC dengan Perum Jasa
Tirta II, PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali," ucap Hammam.
Kegiatan tersebut didukung oleh
Lanud Husein Sastranegara, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Balai Besar Wilayah
Sungai Citarum, Pusat Sumber Daya Air Kementerian PUPR dan BMKG, dapat
memberikan dampak optimal bagi keberlangsungan pasokan listrik sesuai target.
(dade)
0 Comments