General Manager IPC Cabang Tanjung Priok Guna Mulyana dalam
bincang-bincang virtual maupun offline bertema ‘Lebih Dekat dengan IPC cabang
Tanjung Priok’ dengan Forum Wartawan Maritim Indonesia (Forwami), Rabu (24/2/2021),
di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Guna mengatakan saat ini TID masih digunakan oleh truk
pengangkut peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok belum seragam karena
masing-masing pengelola terminal peti kemas menerbitkan TID-nya sendiri,
sehingga tidak bisa digunakan di terminal berbeda.
"Kami ingin ke depannya siapapun atau armada truk apa pun
yang masuk Priok itu harus sudah clear dengan Single TID,” ujar Guna.
Adapun di Pelabuhan Tanjung Priok saat ini terdapat lima
pengelola fasilitas terminal peti kemas/kontainer yakni, Jakarta International
Container Terminal (JICT), TPK Koja, New Priok Container Terminal One (NPCT-1),
Terminal Mustika Alam Lestari (MAL), dan Terminal 3 Tanjung Priok. "Ke depan,
Single TID di Priok bukan cuma diterapkan untuk kontainer tetapi juga untuk
non-kontainer," ucapnya.
TID merupakan sistem berbasis elektronik yang terkoneksi
dengan sistem IT Manajemen Pelabuhan yang berisi data nomor polisi
kendaraan/truk serta pemilik/perusahaan angkutannya. ”Mudah-mudahan Single TID
itu bisa kami implementasikan pada Maret tahun ini di Pelabuhan Priok. TID juga
berlaku sebagai pas masuk (gate pass) di Pelabuhan, sehingga trucking tidak
perlu lagi banyak-banyak kartu.
"Hingga saat ini progres untuk Single TID itu terus
berjalan dan kami terus optimalkan digitalisasinya. Paralel dengan implementasi
Single TID, pihaknya akan memaksimalkan peran fasilitas area parkir truk/Buffer
Trucking yang saat ini berada di lahan eks Inggom Martadinata Jakarta Utara
dengan menerapkan Trucking Booking System guna lebih tertib dalam pelayanan sekaligus
diharapkan dapat mengurai kemacetan lalu lintas di jalur distribusi maupun di
dalam Pelabuhan Priok," ungkap Guna.
Pelabuhan Tanjung Priok juga berencana menyiapkan akses
khusus kedalam pelabuhan (inner road) dari lokasi buffer area trucking di lahan
eks Inggom itu.Terhadap rencana ini, Manajemen IPC Tanjung Priok sedang
berkordinasi dengan pihak-pihak terkait. "Selama ini, Truk dari buffer
area itu masih harus lewat jalan Martadinata jika hendak ke dalam Pelabuhan
Priok. Kami saat ini sedang programkan untuk ada inner road dari buffer truk ke
dalam pelabuhan yang investasinya akan disiapkan oleh IPC," tandas Guna.
Sementara itu, Guna mengungkapkan bahwa penyebab kemacetan
lalu lintas bukan semata-mata disebabkan oleh aktivitas di pelabuhan, tetapi
juga kegiatan di luar pelabuhan seperti makin tersebarnya lokasi depo peti
kemas empty maupun pergudangan. Karenanya mengatasi kemacetan tersebut harus
komprehensif dan dilihat dari sisi dalam maupun di luar pelabuhan.
"Yang jelas bagi kami (Pelabuhan) akan terus melakukan
inovasi-inovasi untuk meminimalisir kemacetan itu. Selain menyangkut tata
kelola di sisi darat, pada kesempatan tersebut GM IPC Tanjung Priok juga
memaparkan program pembenahan dan peningkatan pelayanan disisi laut, antara
lain dengan investasi tambahan dua unit kapal Tug Boat," imbuh Guna.
Investasi Tug Boat ini dalam rangka meningkatkan pelayanan
kepada pemakai jasa lantaran kecenderungan kapal-kapal Luar Negeri yang sandar
ke Pelabuhan Priok kini ukurannya semakin besar. (dade)
0 Comments