![]() |
Warga Manado seusai dilanda banjir. (Foto: Istimewa/TV0ne) |
"Peristiwa naiknya air laut yang menyebabkan banjir terjadi
di Pesisir Manado kemarin merupakan salah satu kejadian cuaca ekstrem yang
terjadi di wilayah Indonesia. Jadi masyarakat tidak perlu panik dan tidak perlu
mengungsi. Akan tetapi tetap waspada dan terus memantau serta memperhatikan
update informasi cuaca terkini dari BMKG," ujar Kepala Pusat Meteorologi
Maritim BMKG Eko Prasetyo, Senin (18/1/2021), di Jakarta.
Peristiwa tersebut, kata Eko Prasetyo, terjadi karena
dipengaruhi beberapa faktor, antara lain angin kencang dengan kecepatan angin
maksimum 25 Knot yang berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di Laut
Sulawesi, Perairan Utara Sulawesi Utara, Perairan Kepulauan Sangihe -Kepulauan
Talaud dan Laut Maluku bagian Utara dengan ketinggian gelombang mencapai 2,5 -
4,0 meter.
"Bersamaan dengan itu, juga adanya pengaruh kondisi
pasang air laut maksimum di wilayah Manado yang menunjukan peningkatan pasang
maksimum harian setinggi 170 - 190 cm dari rata-rata tinggi muka air laut (Mean
Sea Level/MSL) pada pukul 20.00 - 21.00 WITA. Berdasarkan analisis gelombang
diketahui bahwa arah gelombang tegak lurus dengan garis pantai sehingga dapat
memicu naiknya air ke wilayah pesisir," ujarnya.
Eko mengungkapkan akumulasi kondisi di atas yaitu gelombang
tinggi, angin kencang di pesisir dan fase pasang air laut maksimum yang
menyebabkan terjadi kenaikan air laut sehingga mengakibatkan banjir yang
terjadi di Manado.
Beberapa hari terakhir wilayah Sulawesi Utara dilanda hujan
lebat, kata Eko, angin kencang dan gelombang tinggi di beberapa wilayah
perairan. Fenomena cuaca tersebut sebenarnya merupakan fenomena cuaca alamiah
yang biasa terjadi terutama pada saat puncak musim hujan seperti saat ini.
“Karena itu, kami mengimbau masyarakat yang tinggal di
wilayah pesisir selalu mewaspadai ancaman bahaya pesisir ketika fase pasang air
laut berbarengan dengan gelombang tinggi. Masyarakat juga diharapkan mengambil
langkah antispatif terhadap potensi masuknya air laut ke daratan pada saat fase
pasang air laut yang bersamaan dengan gelombang tinggi dan angin kencang,"
ungkap Eko.
Selain itu, kata Eko, masyarakat juga diimbau untuk terus
memperhatikan informasi cuaca terkini dari BMKG Stasiun Meteorologi Maritim
Bitung dan mengikuti arahan dari BNPB/BPBD setempat. (dade)
0 Comments