Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mulai Diperbaiki Tanggul Jebol Irigasi Cisadane Sepatan

Para pekerja mulai mengerjakan 
perbaikan tanggul yang jebol. 
(Foto: Istimewa)  



NET - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung dan Cisadane, bekerjasama dengan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dinas Pertanian dan Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang memperbaiki tanggul irigasi Cisadane yang jebol, Selasa (29/12/2020).

Peristiwa jebolnya tanggul irigasi Cisadane di Desa Karet Sepatan RT 04 RW 03, Senin (28/12/2020) sekitar pukul 15:00 WIB mengakibatkan lahan pertanian seluas 3 hektar terendam air. Namun hanya berlangsung beberapa jam air surut, dan tidak ada korban jiwa. Penyebab jebolnya tanggul karena ada saluran ilegal untuk mengairi lahan pertanian saat debit air meningkat.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Slamet Budhi mengatakan sebelum memperbaiki tanggul irigasi Cisadane yang jebol debit air dikurangi kemudian dilakukan penurapan, beronjong batu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang Aziz Gunawan mengatakan jebol tanggul irigasi tersebut sempat menggenangi lahan sayuran, yang menurut aparat desa setempat, luas lahan yang terdampak seluas kurang lebih 3 hektar.

Kondisi sebagian lahan yang sempat tergenang adalah dalam tahap penyemaian tanaman sayuran. Namun petani diketahui belum membentuk kelompok tani. “Nanti akan difasilitas agar segera membentuk sehingga mendapat perhatian dari pemerintah," ujar Aziz.

“Balai Penyuluh Pertanian Sepatan (koordinator dan penyuluh Desa Karet) telah melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan Sepatan, Desa Karet, UPT IV Dinas Bina Marga dan SDA, terkait saluran irigasi jebol di Desa Karet,” jelas Azis.

Sedangkan, Camat Sepatan Dadang Sudrajad mengatakan terkait jebolnya tanggul irigasi tersebut, telah melakukan upaya seperti berkoordinasi dengan UPT Pengairan, Dinas Bina Marga dan SDA Kabupaten Tangerang dan Balai Besar Kementerian PUPR.

"Langkah awal yang dapat dilakukan mengurangi debit air pada pintu air cadas dan sudah dilakukan pihak Balai Besar bersama UPT Pengairan, debit air yang melintas dapat dikendalikan dengan membuang air yang mengalir ke saluran pembuang menuju sungai Cirarab," ucapnya. (bah)

Post a Comment

0 Comments