![]() |
Para pekerja mulai mengerjakan perbaikan tanggul yang jebol. (Foto: Istimewa) |
Peristiwa jebolnya tanggul irigasi Cisadane di Desa Karet
Sepatan RT 04 RW 03, Senin (28/12/2020) sekitar pukul 15:00 WIB mengakibatkan
lahan pertanian seluas 3 hektar terendam air. Namun hanya berlangsung beberapa
jam air surut, dan tidak ada korban jiwa. Penyebab jebolnya tanggul karena ada
saluran ilegal untuk mengairi lahan pertanian saat debit air meningkat.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten
Tangerang Slamet Budhi mengatakan sebelum memperbaiki tanggul irigasi Cisadane
yang jebol debit air dikurangi kemudian dilakukan penurapan, beronjong batu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang
Aziz Gunawan mengatakan jebol tanggul irigasi tersebut sempat menggenangi lahan
sayuran, yang menurut aparat desa setempat, luas lahan yang terdampak seluas
kurang lebih 3 hektar.
Kondisi sebagian lahan yang sempat tergenang adalah dalam
tahap penyemaian tanaman sayuran. Namun petani diketahui belum membentuk
kelompok tani. “Nanti akan difasilitas agar segera membentuk sehingga mendapat
perhatian dari pemerintah," ujar Aziz.
“Balai Penyuluh Pertanian Sepatan (koordinator dan penyuluh
Desa Karet) telah melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan Sepatan, Desa
Karet, UPT IV Dinas Bina Marga dan SDA, terkait saluran irigasi jebol di Desa
Karet,” jelas Azis.
Sedangkan, Camat Sepatan Dadang Sudrajad mengatakan terkait
jebolnya tanggul irigasi tersebut, telah melakukan upaya seperti berkoordinasi
dengan UPT Pengairan, Dinas Bina Marga dan SDA Kabupaten Tangerang dan Balai Besar
Kementerian PUPR.
"Langkah awal yang dapat dilakukan mengurangi debit air
pada pintu air cadas dan sudah dilakukan pihak Balai Besar bersama UPT Pengairan,
debit air yang melintas dapat dikendalikan dengan membuang air yang mengalir ke
saluran pembuang menuju sungai Cirarab," ucapnya. (bah)
0 Comments