Para peserta Worshop: semangat menghidupkan ekonomi Syariah di Kota Tangsel. (Foto: Bambang TL/TangerangNet.Com) |
NET - Upaya memberikan pemahaman kepada warga khususnya umat muslim Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tentang ekonomi umat Islam, Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat, Kamis (5/11/2020) menggelar kegiatan Workshop Bathsul Masa'il Ekonomi Islam.
"Kegiatan ini untuk pelatihan ekonomi Syari'ah guna
mendorong terealisasinya ekonomi Syari'ah di tengah masyarakat Kota Tangsel.
Kegiatan ini bentuk sosialisasi dan pemahaman kepada umat tentang pentingnya
untuk mewujudkan perekonomian yang Islami kepad umat khususnya warga di Kota
Tangsel yang beragama Islam," tutur Dr. (C) Masruri, ketua panitia acara
Bathsul Masa'al MUI Kota Tangsel.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Lantai 2, Gedung
Pelayanan Keagamaan MUI Kota Tangsel, di Jalan Raya Siliwangi, Pamulang. Peserta
dari pengurus MUI Kota Tangsel, pengurus MUI tingkat kecamatan se-Kota Tangsel,
pengurus kantor Kemenag Kota Tangsel dan pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI)
Kota Tangsel. Narasumber dihadirkan dalam kegiatan tersebut, yakni M. Reza Artha
selaku Direktur Bank Infak.
M. Reza Artha menyampaikan paparannya tentang ekonomi
Syari'ah berharap, masa pandemi dan pasca pandemi Covid-19 ini akan menjadi
momen untuk kebangkitan sistem perekonomian Syari'ah di Indonesia. Kepada
seluruh umat Islam di Indonesia untuk mengoreksi diri mengapa ekonomi Syari'ah
di Indonesia selama 30 tahun mulai dirintis
yang ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat, tidak dapat berkembang
dan bisa dikatakan gagal dengan ditutupnya Bank Muamalat tersebut.
"Bank Syari'ah di Indonesia saat ini pertumbuhannya
hanya dapat berkembang 9 persen saja dibandingkan bank kapitalis yang tumbuh di
Indonesia. Sangat miris sekali, rakyat Indonesia yang 90 persen jumlahnya dan
meruapakan negara berpenduduk terbesar di dunia saat ini. Tapi perekonomian
Syari'ah sangat minim dan sangat kecil sekali,” tutur Reza.
Perekonomian Indonesia, kata Reza, saat ini sangat
tergantung dengan geliatnya ekonomi '9 naga". Para pengusaha muslim
Indonesia seperti Aburizal Bakrie dan Ahlan
Tanjung belum dapat berbuat yang signifikat untuk dapat bersaing dengan para
pengusaha Kapitalis Sembilan naga tersebut.
“Ini yang harus kita pikirkan dan evaluasi bersama, mengapa
bisa seperti itu,” pungkasnya..
Tampak hadir dalam kegiatan Bathsul Masa'il, Ustadz H. Abdul
Rozak selaku Kepala Kantor Kementerian keagamaan (Kemenag) Kota Tangsel
sekaligus membuka acara tersebut, Ketua MUI Kota Tangsel KH. M. Saidih, Ustadz
H. Salbini, Lc selaku penasihat kegiatan serta Ustadz Ujer Purnomo selaku sekretaris
acara. (btl)
0 Comments