![]() |
Para penggiat kampung tematik terlihat serius mengikuti uji kompetensi. (Foto: Istimewa) |
Kegiatan yang diikuiti 33 orang penggiat kampung tematik se-Kota
Tangerang itu, berlangsung di Club House Asia Cluster, Green Lake, Kecamatan
Cipondoh, Kota Tangerang.
"Walau di tengah pandemi Covid-19, banyak kampung
tematik di Indonesia yang lockdown. Di sini, Kota Tangerang terus semangat
membangun agar kampung yang ada semakin berdayaguna. Salah satunya melalui
ujian kompetensi bersama BNSP ini," ujar Kepala Dinas Sosial KotaTangerang Suli Rosadi, Minggu (8/11/20) saat pembukaan
acara.
Sementara itu, Guru Besar Lingkungan Bambang Irianto
mengungkapkan peserta mengikuti beberapa ujian praktik dan tertulis bidang
pertanian. Mulai dari buah-buahan, sayuran hingga tanaman hias seperti bunga.
"Pada hari pertama, ujian praktik di kampung ATM, hari
kedua ujian tertulis. Nantinya, mereka yang bisa melewati semua mata ujian akan
mendapat sertifikasi profesi pertamanan dari BNSP tingkat nasional," jelas
Bambang.
Bambang menuturkan melalui uji kompetensi ini, para penggiat
kampung tematik di Kota Tangerang akan mendapatkan pengakuan publik melalui
sertifikat. Nantinya, dapat digunakan untuk pengembangan diri dan
kampung-kampung tematiknya.
"Dengan adanya sertifikasi ini, ke depannya dapat turut
membantu menjual produk atau hasil olahan kampung tematiknya secara nasional
dengan pengakuan yang jelas dari BNSP," katanya.
Deputi Pemberdayaan Kemenko Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (PMK) Marwan Syaukani menuturkan kegiatan ini menjadi sejarah baru
bagi Indonesia. Pasalnya, uji kompetensi seperti ini biasanya dilakukan untuk
para petani di perusahaan besar.
"Kali ini digelar untuk warga biasa penggiat kampung
tematik. Semoga ini menjadi awal pengembangan kampung-kampung di Indonesia
khususnya di Kota Tangerang dan dapat menjadi pusat ekonomi baru di
Indonesia," ucap Marwan berharap. (bah)
0 Comments