Ilustrasi Artificial Intelligence Summit 2020. (Foto: Istimewa) |
NET - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan menggelar Indonesia Artificial Intelligence Summit 2020 pada 10 sampai 13 November 2020. Artificial Intelligence Summit 2020 (AIS 2020), ini dilaksanakan sebagai puncak pengembangan dan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial (artificial intelligence) di Indonesia.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Hammam Riza mengatakan AIS 2020 menjadi ajang unjuk kemampuan kita pada
masyarakat global akan kemampuan komponen bangsa Indonesia dalam mengembangkan
teknologi kecerdasan artifisial dan untuk menunjukan berbagai produk Inovasi
dalam kecerdasan artifisial di Indonesia.
“Kecerdasan Artifisial telah memengaruhi semua disiplin
keilmuan, ekonomi, dan industri," ujar Hammam, Jumat (6/11/2020), saat acara Event
Artificial Intelligence Summit 2020, di Kantor BPPT, Jakarta.
Beragam aplikasi Kecerdasan Artifisial secara global terus
berkembang pesat, kata Hammam, seiring makin majunya infrastruktur komputasi,
dan kemudahan dalam memperoleh, memproses, menyimpan, dan mengirimkan data.
Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial pun sejalan dengan arahan Presiden RI Joko
Widodo dalam berbagai kesempatan, yakni untuk menggunakan Kecerdasan Artifisial
dalam pelayanan publik pemerintahan, hingga penegakan ketertiban dan keamanan
oleh unsur Kepolisian dan Militer.
Hammam mengungkapkan tantangan Indonesia dalam menerapkan
Kecerdasan Artifisial adalah kesiapan regulasi yang mengatur etika penggunaan
dan pemanfaatan Kecerdasan Artifisial yang bertanggung jawab.
“Kesiapan tenaga kerja terampil yang mengembangkan dan
menggunakan Kecerdasan Artifisial, kesiapan infrastruktur komputasi dan data
pendukung pemodelan Kecerdasan Artifisial, dan kesiapan industri dan
sektor-sektor publik dalam mengadopsi inovasi-inovasi Kecerdasan
Artifisial," ujarnya.
Rangkaian acara pada hari pertama gelaran AI Summit 2020
direncanakan akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo, dan dilanjutkan dengan
berbagai pemaparan oleh para menteri, pakar nasional dan internasional di
bidang Kecerdasan Artifisial seperti dari Telkom Indonesia, Oracle, NVIDIA,
Google, Facebook, Huawei, (Microsoft).
Pada hari kedua, banyak pembicara yang akan memaparkan
perkembangan teknologi & riset dalam bidang KA. Salah satunya adalah Yann
LeCun, VP dan Head of AI Scientist Facebook, yang juga merupakan pionir dalam
pengembangan teori dalam Neural Network khususnya dalam Deep Learning AI.
"Kemudian pada hari ketiga dan keempat akan diisi
dengan diskusi panel mengenai 5 Pilar Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial,
yakni talenta, etik, dan regulasi. Data dan infrastruktur, riset dan inovasi
serta yang terakhir adalah aplikasi Kecerdasan Artifisial pada beberapa bidang
prioritas,” tuturnya.
Di sinilah, kata Hammam, masyarakat dapat ikut berpartisipasi
melalui diskusi panel di Indonesia AI Summit 2020, dan juga melalui website
ai-innovation.id, dengan usulan-usulan yang dapat membuatnya lebih baik.
AIS 2020 akan diikuti oleh berbagai unsur pemangku kepentingan
dalam Quad Helix yaitu Pemerintah, industri, akademisi dan komunitas. Untuk
sebagai peserta pameran virtual, sesi poster virtual dan webinar virtual yang
menghadirkan para ahli di bidang kecerdasan artifisial dari Internasional dan
nasional.
"Saat ini sudah terdaftar 4.000 pengunjung yang akan
menghadiri acara, untuk pameran virtual diikuti oleh 7 lembaga pemerintahah, 8
perguruan tinggi, 10 industri internasional, 12 industri nasional, 15 start-up
dan 13 asosiasi dibidang teknologi BIG Data, AI, Cloud Computing dan IOT,”
ucapnya.
Dalam webinar selama empat hari berturut-turut, imbuh
Hammam, berbagai ahli dibidang kecerdasan artifisial internasional dan nasional
serta bapak menteri koordinator dan bapak menteri sebagai Keynoted Speaker, dan
dilaksanakan diskusi panel yang bertujuan untuk uji publik dokumen strategi
nasional kecerdasan artfisial.
Dokumen ini merupakan arah kebijakan nasional yang memuat
area fokus dan bidang prioritas teknologi kecerdasan artifisial yang sebagai
acuan kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya
dalam melaksanakan kegiatan di bidang teknologi kecerdasan artifisial di
Indonesia dari tahun 2020 sampai dengan 2045.
Dengan penyelenggaraan AIS 2020 ini, kata Hammam, diharapkan
dapat menjadi media kolaberasi berbagai komponen bangsa untuk mengembangkan dan
memanfaatkan secara bersama-sama teknologi kecerdasan artifisial dalam
mewujudkan visi Indonesia 2045. (dade)
0 Comments