![]() |
Logo BNN Republik Indonesia. (Foto: Istimewa) |
Hal itu disampaikan Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta
S. Pane melalui Siaran Pers IPW yang diterima Redaksi TangerangNet.Com, Rabu
(25/11/2020).
Ind Police Watch (IPW) melihat, kata Neta, persaingan ketat
kelima jenderal ini untuk menjadi Kepala BNN tak terlepas dari makin riuhnya
bursa Kapolri seiring akan pensiunnya Kapolri Idham Azis pada akhir Januari
2021. Salah satu syarat untuk bisa masuk dalam bursa calon Kapolri adalah harus
menjadi jenderal bintang tiga (Komjen).
Neta mengatakan dalam waktu dekat akan ada dua posisi Komjen
yang pensiun. Yakni Komjen Heru Winarko kelahiran Jakarta, 1 Desember 1962.
Heru adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 1 Maret 2018 memegang
jabatan sebagai Kepala BNN. Lalu Komjen Didid Widjanardi kelahiran Surakarta 14
Januari 1963. Didid adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 3 Maret 2020
memegang jabatan sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional. Seiring
akan pensiunnya Heru diperkirakan pada akhir pekan ini Polri akan kembali
melakukan mutasi besar-besaran.
Menurut Neta, gerbong rotasi ini adalah tahap pertama untuk
menyongsong suksesi Kapolri pada akhir Januari 2021. Diperkirakan gerbong
rotasi kedua akan terjadi di minggu pertama Januari. Dalam gerbong rotasi
pertama akan ada lima jenderal bintang dua yang akan bersaing ketat untuk masuk
menjadi Kepala BNN.
“Dari lima jenderal bintang dua itu, IPW melihat hanya ada
dua jenderal yang paling kuat sebagai calon Kepala BNN, yakni Irjen Agung Setya
dan Irjen Petrus Golose,” tutur Neta.
Agung, imbuh Neta, adalah nama baru dalam bursa calon
jenderal bintang tiga di Polri. Namanya muncul setelah Presiden Jokowi tertarik
dengan program kerjanya selama menjadi Kapolda Riau. Sedangkan Petrus Golose adalah
Kapolda paling lama menjabat dalam sejarah Polri. Petrus menjabat selama empat
tahun lebih menjadi Kapolda Bali.
“Beberapa waktu lalu, Petrus dimutasi dalam rangka persiapan
jabatan di luar Polri. Namanya sempat disebut-sebut sebagai calon kuat Kepala BNPT
(Badan Nasional Penanggulangan Teroris) namun dia kalah bersaing dengan teman
satu angkatannya, Boy Rafli,” ucap Neta.
Tampilnya jenderal bintang dua menjadi Kepala BNN di awal
Desember ini, kata Neta, tentu memunculkan persaingan baru dalam bursa calon
Kapolri. Selama ini dari 14 jenderal bintang tiga di Polri, IPW melihat hanya
ada empat jenderal bintang tiga yang menjadi calon kuat untuk masuk bursa
kapolri, yakni Wakapolri Gatot Edi, Kabareskrim Sigit, Kabaharkam Agus, dan
Kepala BNPT Boy Rafli.
“Jika pada 1 Desember nanti ada bintang dua yang masuk
menjadi Kepala BNN, yang bersangkutan diperkirakan juga bakal meramaikan bursa
calon Kapolri,” ujar Neta. (*/pur)
0 Comments