Gan-Gan R.A. (Foto: Istimewa/koleksi pribadi) |
Oleh: Gan-Gan R.A.
PENULIS teringat kembali pada sebuah buku yang ditulis
Prof. Annemarie Schimmel berjudul, "Jiwaku Adalah Wanita," buku yang
pernah penulis baca sekitar tahun 1999 ketika penulis masih berkutat di dunia
teater dan sastra. Sebuah buku yang ikut berkontribusi dalam membentuk pikiran
peenulis tentang pemahaman terhadap transendensi jiwa, estetika tubuh dan peran
sentral wanita sebagai mata air peradaban.
Schimmel melalui buku ini, telah mematahkan stigma yang
selama ini ditempelkan pikiran sekulerisme barat pada ajaran Islam yang dianggap
dekaden terkait isu feminism. Khususnya kaum feminis barat yang tidak menggali
ajaran Islam berdasarkan anatomi kebudayaan, bahasa, dan tradisi tempat Islam
tumbuh sebagai agama mayoritas.
Buku ini menjawab tudingan prematur tersebut dengan
kajian kritis yang melampaui teks feminisme yang dangkal: Schimmel membedah
dimensi keilahian dalam jiwa wanita yang tersembunyi pada ajaran Islam,
menuliskannya secara sublimatif, mencerahkan, inspiratif, dan indah.
Schimmel menulis buku ini dengan ritus pengucapan yang
sangat menggetarkan hati, bergumam bagai doa, berputar dalam tarian spiritual,
mendaki dan menjelajahi setiap jengkal literatur mistisisme syair-syair
sufistik dalam ilmu tawasuf yang ditulis para sufi ternama.
Schimmel, seorang peneliti dari dunia barat dengan
pemahamannya terhadap ajaran agama-agama samawi yang cukup komprehensif. Pada
akhirnya terpukau dan jatuh cinta kepada pikiran-pikiran progresif filosof
Muhammad Iqbal dan senandung cinta seorang sufi sekaligus penyair besar
Jalaluddin Rumi.
Dalam buku ini Schimmel membuat hipotesa, "Pola
dasarnya tetap sama: jiwa, yang diwakili dan diwujudkan dalam bentuk seorang
wanita, berkelana melalui jalan yang sempit dan sulit untuk menjumpai sang
kekasih. Syair-syair itu malah kadang-kadang mengambil identitas feminim."
Berdiri di atas konsep transendental sambil
merobohkan bangunan stereotipe lama dan merekonstruksi bab spiritualitas Islam
yang sering lepas dari objek penelitian: Aspek "feminim" tentang
esensi wanita melalui berbagai analogi dan diletakkan dalam konteks kajian
modern yang melompat jauh ke depan melampaui zaman.
Dalam buku "Jiwaku Adalah Wanita," Prof.
Annemarie Schimmel bukan semata menunjukkan bahwa perspektif feminisme yang
selama ini didengungkan dunia barat dengan penuh arogansi ternyata begitu
dangkal.
Dengan gaya pengucapannya yang kontemplatif dan mistis,
rasional dan puitis, ilmiah dan menggugah, Schimmel mendeskripsikan ajaran
Islam tentang kesetaraan pria dan wanita yang tertuang dalam konsepsi al-Quran
dan Hadis lewat artikulasi tradisi mistik sufisme: peran wanita sebagai
manifestasi Tuhan.
Tangerang, 05 September 2020 (***)
Penulis adalah praktisi hukum, pencinta kopi dan puisi.
0 Comments