Sekda Kabupaten Tangerang M Maesyal Rasyid memimpin rapat di Rumah Singgah. (Foto: Istimewa) |
NET - Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Tangerang kembali membuka rumah singgah penanganan pasien Covid-19 Griya
Anabatic Jilid 2, di Jalan Desana Indah, Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan
Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Kepastian pembukaan Griya
anabatic penanganan Covid-19 tersebut diputuskan pada saat rapat persiapan
pembukaan kembali rumah singgah yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah
(Sekda) Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid, di Griya Anabatic, Senin, (7/9/2020).
Dalam rapat tersebut hadir
Komando Distrik Militer 05/10 Tigaraksa Letkol Infanteri Bangung Siregar,
Kepala BPBD Bambang Sapto, Kasatpol PP Bambang Mardi, Kadinkes Dr. Desiriana, Kepala
Bappeda Taufik Emil, dan seluruh Direktur Rumah Sakit Daerah Kabupaten
Tangerang.
"Pembukaan kembali Rumah
Singgah Griya anabatic ini adalah sebagai adanya lonjakan kasus Covid-19 yang
meningkat di Kabupaten Tangerang dalam kurun waktu 3 minggu terakhir ini,"
ucap Sekda Moch Maesyal Rasyid saat memimpin rapat.
"Karena saat ini kondisi 3
minggu terakhir adanya peningkatan terkonfirmasi cukup signifikan, saat ini
tumbuh cluster terbaru yakni keluarga, Pemerintah khawatir cluster keluarga ini
adalah Orang Tanpa Gejala (OTG) dan itu
yang dihawatirkan bisa menularkan terhadap lingkungan keluarga sekitar," terang
Sekda.
Menurut Sekda, karena beberapa
pertimbangan tersebut maka Pemerintah Kab. Tangerang memutuskan untuk kembali
membuka rumah singgah Griya Anabatic untuk merawat pasien Orang Tanpa Gejala
(OTG). Karena itu, yang menjadi menjadi pertimbangan pemerintahan daerah
Kabupaten Tangerang, dan direncanakan Anabatic akan dibuka sampai Desember 2020.
"Anabatic ini, kita
rencanakan akan buka sampai Desember, dan sesuai arahan Pak Bupati Tangerang
agar Anabatic segera dibuka, maksimal Senin depan harus sudah dibuka untuk
pasien OTG," ungkapnya.
Sekda menjelaskan penanganan di
Griya Anabatic polanya akan berbeda dengan sebelumnya dilakukan secara optimal dan penuh akan tetapi
pada saat ini pembukaan kedua ini akan dilakukan secara berbeda, nanti hanya
pasien yang OTG saja yang sudah terkonfirmasi yang akan dirawat di rumah
singgah Anabatic.
Dokter Desiriana Dinardiyanti selaku Kadis Kesehatan
Kabupaten Tangerang mengungkapkan konsep Rumah Singgah Griya Anabatic jilid 2
ini memang agak berbeda dengan yang pertama. Bisa jadi yang pertama menerapkan
Rumah Singgah Karantina Griya Anabatic ini sebagai rumah sakit kelas D. Jadi
kita mendesain sebuah rumah sakit di Anabatic.
Tetapi, kata Dokter Desiriana,
untuk saat ini kita hanya merawat pasien OTG. Pasien OTG saat ini mungkin sama
di nasional kita juga pasien OTG sebanyak 80 persen dibandingkan pasien dengan
kasus dengan gejala berat.
"Awalnya, kita merencanakan
OTG ini untuk bisa dirawat di rumah sakit tempatnya masih tersedia. Tetapi dari
jumlah total rumah sakit yang ada di Kabupaten Tangerang kita punya 25 rumah sakit
dengan total 323 tempat tidur per tanggal 2 September. Kita hanya ada 30 tempat
tidur yang kosong sehingga tidak memungkinkan digunakan untuk pasien OTG. Oleh
karena itu, Bupati instruksikan agar membuka kembali rumah singgah Griya
Anabatic," ujar Desi.
Sebelumnya, Bupati Tangerang
Ahmed Zaki Iskandar secara resmi menutup Rumah Singgah Karantina Griya Anabatic
bagi pasien Covid-19, pada 17 Juli 2020.
Penutupan tersebut dilakukan
setelah jumlah kasus virus corona di Kabupaten Tangerang menurun. Griya
Anabatic mulai beroperasi pertama kali pada 20 April 2020.
Berdasarkan data pada saat penutupan
hingga 13 Juli 2020, Rumah Singgah Griya Anabatic tersebut merawat 234 pasien,
di mana 225 di antaranya dinyatakan negatif Covid-19.
Sementara 4 pasien dirujuk ke
RSUD Tangerang dan RS Siloam Kelapa Dua. Kemudian, 5 pasien lainnya pindah
isolasi ke RSUD Tangerang. (bah)
0 Comments