Perdebatan antara supir Hasnaeni dengan oknum TNI berbadan kekar. (Foto: Istimewa) |
NET -
Perselisihan terjadi antara seorang anggota TNI dengan politikus sekaligus
pengusaha, Hasnaeni alias 'Wanita Emas'. Hal ini berlangsung setelah kendaraan
yang ditumpangi Hasnaeni, dituduh menabrak mobil anggota tersebut.
Rekaman
video perseteruan kedua pihak beredar luas di grup WhatsApp, maupun sejumlah
media social (medsos). "Dia (anggota TNI) tiba-tiba memarahi supir mobil
saya yang masih keponakan saya, sambil mengatakan bahwa mobilnya ditabrak oleh
mobil saya," ujar Hasnaeni kepada wartawan, Rabu (29/7/2020).
Awalnya,
kedua kendaraan tengah terparkir di sekitar Jalan Bungur Besar, Jakarta Pusat,
pada Selasa (28/7/2020) malam. Hasnaeni dan rombongan kala itu tengah makan di
sebuah restoran.
Seusainya,
mereka pergi dari rumah makan. Namun saat mobil Toyota Alphard Hasnaeni hendak
ke luar area parkir, kendaraan itu dituding menabrak mobil Honda Brio milik
anggota TNI tersebut. "Dia tiba-tiba bentak supir saya dengan nada tinggi.
Sampai supir saya kaget ketakutan," tutur Hasnaeni.
"Dia
juga sempat ancam pukul dan bentak-bentak saya. Mobil saya pun digedor-gedor,
saya sampai ketakutan. Saya hanya takut kalau dia anggota TNI sungguhan, dia
cabut pistol, lalu tembak kami," imbuhnya.
Mobil ini disebut ditabrak. (Foto: Istimewa) |
Mobil
Hasnaeni disebut menabrak bagian belakang kanan kendaraan anggota TNI yang
mengenakan kaos loreng dan celana dinas itu. Anggota itu sempat menunjukkan
buktinya. Namun wanita yang pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI
Jakarta itu, menolak dituduh demikian.
"Saya
tidak yakin bahwa supir saya melakukan kelalaian menabrak mobil tersebut. Mobil
saya itu sudah komputerisasi semua, kalau nabrak, pasti bunyi alarmnya,"
ungkapnya.
Hasnaeni
pun sempat mengajak anggota TNI tersebut ke kantor polisi terdekat. Tujuannya
untuk menyelesaikan masalah, dengan sudut pandang penegak hukum atau pihak
ketiga.
Tapi
anggota TNI tersebut dikatakan Hasnaeni menolak. "Dia tidak mau, akhirnya
mobil anggota TNI itu lalu jalan dan tidak ada damai di antara kami,"
jelas Hasnaeni.
Merasa
dirugikan dan trauma, Hasnaeni pun berencana melaporkan peristiwa itu ke polisi
militer dan Polda Metro Jaya. Sehingga oknum tersebut bisa diberikan
sanksi. "Juga akan kita adukan ke Komnas Perlindungan Perempuan,"
tandas Hasnaeni. (*/pur)
0 Comments