KH Endang Saefuddin. (Foto: Bambang TR/TangerangNet.Com) |
NET- Berqurban merupakan wujud implementasi dari
ketauhidan dan ketaatan serta keimanan seorang hamba kepada Rabb-Nya. Dan
berqurban merupakan bentuk wujud syukur dari seorang hamba-Nya atas berbagai
karunia kenikmatan yang diberikan oleh Alloh SWT berupa nikmat iman dan Islam,
nikmat sehat serta nikmat rezeki yang tiada terkira.
Hal
tersebut disampaikan oleh Ketua Baznas Kota Tangerang Selatan KH Endang
Saefuddin pada Jumat (31/7/2020) saat dimintai tanggapannya oleh
TangerangNet.Com perihal makna hari raya qurban atau Idul Adha bagi umat
Muslim.
"Berikanlah
hewan qurban itu yang terbaik seperti yang dilakukan dan dicontohkan oleh Nabi
Ibrahim AS bersama putranya tercinta Nabi Ismail AS. Bayangkan, selama 80 tahun
lebih Nabi Ibrahim AS merindukan untuk mendapatkan seorang anak. Dan saat usia
Nabi Ibrahim AS sudah mulai tua, Alloh SWTR akhirnya memberikan seorang putra
bernama Ismail yang sangat amat dicintainya,” ucap KH Endang.
Akan
tetapi, kata KH Endang, saat usia Ismail
mulai beranjak remaja sedang masa-masa disayangi oleh Nabi Ibrahim AS, Alloh
SWT memberikan ujian yang amat sangat luar biasa beratnya, yaitu melalui mimpi
yang berulang-ulang Alloh SWT memerintahkan kepada Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih
Ismail, putra tercinta satu-satunya.
Dan
melalui dialog antara bapak dan anak terkait mimpi tersebut, kata KH Endang,
akhirnya kedua manusia mulia tersebut dengan penuh keikhlasan berencana akan
melaksanakan perintah tersebut. Akan tetapi karena perintah tersebut merupakan
sebuah ujian keimanan kepada kedua manusia Mulia dan pilihan tersebut, akhirnya
melalui malaikat Jibril, Alloh SWT menggantikan penyembelihan Nabi Ismail AS
dengan seekor domba putih yang besar, gemuk dan sehat," tutur KH Endang Saefuddin.
KH Endang
menjelaskan pelajaran dan hikmah yang dapat dipetik dari qurban dan pengorbanan
Nabi Ibrahim AS bersama putranya terkasih dan tercinta Nabi Ismail AS tersebut
adalah bahwa, harta kekayaan, tahta, dan jabatan hanyalah merupakan sebuah
ujian keimanan semata yang diberikan oleh Alloh SWT kepada hambanya.
"Nabi
Ibrahim AS itu orang yang kaya raya, yang memiliki hewan ternak seperti
sapi dan domba mencapai ribuan. Akan
tetapi, Nabi Ibrahin AS tidak menjadi gelap mata dan menjadi sombong dan ria
atas harta yang dimilikinya tersebut. Dengan hartanya yang besar tersebut, Nabi
Ibrahim AS tetap tawadhu dan taat atas ketauhidannya atas perintah Alloh SWT
untuk menyembelih putra satu-satunya yang amat dicintainya,” ucap KH Endang.
Dan untuk
para DKM di Kota Tangsel, kata KH Endang, marilah hikmah hari raya qurban atau
Idul Adha ini dijadikan momentum untuk mau berqurban dan berbagi tugas dalam menyalurkan berbagai zakat dari
umat untuk dikembalikan lagi kepada umat. Tentu merekaa yang berhak menerimanya
dalam berbagai aspek seperti bantuan sosial sembako, pendidikan, rehab rumah,
modal usaha, dan bantuan kesehatan. Hal ini bantuan untuk membangun ekonomi
umat agar umat Islam tidak terjerumus kedalam pinjaman riba dan lintah
darat," tutur Ketua Baznas Kota Tangsel itu. (btl)
0 Comments