![]() |
Haji Agus Sandjadirdja (rambut putih) dan Firdaus cerita riwayat PWI Banten. (Foto: Istimewa) |
Cikal bakal PWI Banten berawal dari dibentuknya Corp
Wartawan Banten (CWB) hingga terbentuk Penghubung Banten yang menginduk kepada
PWI Cabang Provinsi Jawa Barat. Dimulai sejak zaman kepemimpinan Sarbini
Suharta, Haji Uu Mangkusasmita, Lukman Hakim, Tb. Endi Hilman, dan terakhir
Abdul Hamid.
Kemudian sejak Provinsi Banten, PWI Cabang Banten sudah
mengalami regenerasi tiga kepemimpinan yakni dimulai Haji Agus Sandjadirdja,
Firdaus, dan kini Rian Nopandra.
Tokoh Pers Haji Agus Sandjadirdja menjelaskan PWI di Banten
mulai duduk menempati sekretariat di lahan yang bersebelahan dengan Koramil
Kota Serang sejak 1973.
Haji Agus adalah Ketua PWI Banten dua periode ini mengatakan
banyak tokoh pers senior dan Ketua PWI Banten sudah meninggal dunia, dan dalam
perjalanannya sudah meninggalkan jejak berharga bagi organisasi.
"Tokoh-tokoh kita sebelumnya di PWI Banten sudah
membangun pondasi kuat organisasi, termasuk memberikan warisan sekretariat ini
kepada generasi sekarang," ujar Haji Agus saat diskusi santai sembari
minum kopi bareng dengan sejumlah pengurus PWI Banten di Taman Seni Budaya PWI
Banten, Kamis (11/6/2020).
Haji Agus yang kini menjadi Ketua Dewan Penasihat PWI
Banten, meminta agar pengurus organisasi PWI yang sekarang harus memiliki
semangat lebih baik.
"Ketua dan pengurus yang sekarang harus melahirkan
karya yang monumental, ciptakan sejarah seperti pendahulunya. Contohnya, kalau
pengurus sebelumnya bisa menempati sekretariat dan membangun gedung ini,
bagaimana pengurus yang sekarang berhasil mengurus dan menyelesaikan legalitas
lahan sekretariat ini," ujar Haji Agus memberi wejangannya.
Dulu, kata Haji Agus, saat menempati ini (lahan sekretariat)
tidak diurus administrasinya, pengurus yang sekarang ini bagaimana Pemkot
Serang bisa memberikan hibah lahan ini kepada PWI. “Ini jadi satu catatan
monumental buat Pak Opan, kalau berhasil," imbuh Haji Agus menyebut nama
Ketua PWI Banten Rian Nopandra yang biasa disapa Opan.
Dalam diskusi santai tersebut turut hadir Firdaus, yang ikut
bersama memberikan wejangan kepada sejumlah pengurus PWI Banten dan ketua
kabupaten/kota.
Firdaus adalah mantan Ketua PWI Banten dua periode setelah
Haji Agus Sandjadirdja, yang saat ini menjabat Ketua organisasi pimpinan
perusahaan pers nasional yang didirikannya, yakni Serikat Media Siber Indonesia
(SMSI).
Dalam diskusi santai sore itu, Firdaus menyarankan pengurus
PWI Banten dan kabupaten/kota agar selalu saling mendukung dan menguatkan.
"Perjalanan organisasi akan mencatatkan sejarah baik
jika antar pengurusnya saling mendukung dan menguatkan. Ketua harus bisa
mengayomi, dan pengurus di bawahnya harus melengkapi ketua dan menjaga marwah
ketua. Organisasi baru bisa menjalankan kinerja baik," ujar Firdaus.
Firdaus bercerita bagaimana perjalanan karirnya di
organisasi PWI yang saling menghargai dan mendukung dengan sosok Haji Agus
Sanjadirja, sebagai sesepuh pers di Banten.
"Pak Haji Agus ini orang tua saya, bagaimana saya belum
banyak tahu tentang organisasi beliau yang menuntun dan memberikan arahan.
Dalam kondisi sulit yang saya alami, Pak Haji Agus ini paling membela saya. Ini
salah satu kunci bagaimana kemudian saya dari Banten, bisa berkontribusi besar
dan diperhitungkan di kancah nasional," cerita Firdaus.
Founder Majalah Teras itu menerangkan para tokoh senior pers
di Banten harus terus dimintai nasihatnya dan diperhatikan oleh para generasi
muda.
"Yang tersisa salah satunya Pak Haji Agus ini, ada juga
istri Pak Haji Sarbini yang saat ini sedang sakit, sebaiknya ditengok oleh
pengurus doakan beliau. Menghargai para tokoh pers yang sudah membangun
organisasi ini, bagian dari pembelajaran positif agar para anak-anak muda ini
mawas diri," ujar Firdaus.
Diskusi siang itu semakin menghangat dan memberikan
pencerahan, wejangan dan cerita-cerita tentang kiprah para pendahulu pers di
Banten terus mengalir dari para senior dan tokoh pers ini. Tentunya sebagai
bentuk memotivasi dan menuntun generasi baru PWI Banten ini, ke depannya agar
lebih baik lagi. (*/pur)
0 Comments