Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Rizal Bawazier Punya Solusi Tangani Masalah Tenaga Kerja Di Tangsel

Rizal Bawazier.
(Foto: Bambang TR/TangerangNet.Com)




NET -   Rizal Bawazier bakal calon Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), seorang pengusaha nasional berdarah Kampung Lengkong Kyai, Serpong, akan membangun Kota Tangsel dalam 3 tahun dengan agenda perubahan yang besar dan hasil kemajuan pembangunan.  

Program pembangunan yang sudah disusunnya, salah satunya adalah janji ketersediaan 50.000 lapangan kerja per tahun dengan Skill Development Centre (SDC).

TangerangNet.Com pada Rabu (27/5/2020) malam, terkait apa yang dimaksud dengan janji Rizal Bawazier nya tersebut? Oleh karena banyak kalangan yang meragukannya apakah mungkin dapat tercapai? Rizal Bawazier atau yang akrab disapa RB mangatakan bahwa, “Memang benar, karena salah satu masalah utama yang diharapkan oleh warga Kota Tangsel adalah masalah tenaga kerja”.

Salah satu misi dan visi Rizal Bawazier sebagai calon Walikota Tangsel dari Partai Keailan Sejahtera (PKS)  adalah target 50.000 lapangan kerja baru dan juga 10.000 wirausahawan baru. Yaitu dengan cara membuat 10 tempat Skill Development Center (SDC) di setiap kecamatan, dan itu sudah dipelajari hanya perlu diterapkan serius dan harus dengan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Tangsel tentunya. Kalau bukan dari dana APBD pasti tidak akan bisa berjalan.

“Ingat ya, SDC ini bukan BLK (Badan Latihan Kerja). Kalau BLK itu tenaga kerjanya dilepas dan dibiarkan untuk cari sendiri. Kalau SDC akan dicarikan kerja oleh Pemerintah daerahnya," tutur Rizal Bawazier.

Ditambahkanya, maksud dari misi visi ini adalah: akan membuat 10 tempat SDC di setiap kecamatan, biaya masuk SDC gratis. Kota Tangsel punya 7 kecamatan. Jadi ada 70 tempat SDC. Untuk 1 SDC akan menampung 200 orang dalam 3 bulan dilatih, berarti 1 tahun bisa nampung 800 orang, berarti kalau 70 SDC hampir 50.000 orang per tahun.

Skill Development Centre (SDC) itu, kata RB adalah tempat pelatihan kerja untuk beberapa bidang dan juga penyaluran kerja. Pimpinan SDC dengan Pemda akan berhubungan dengan pengusaha Tangsel khususnya dan daerah lainnya untuk menyalurkan tenaga kerja hasil dari pelatihan SDC.

Dalam pelatihan di SDC, kata Rizal, ditekankan juga pendidikan agama, adanya rasa tanggung-jawab tenaga kerja kalau nanti sudah bekerja harus rajin, punya rasa tanggung jawab ke keluarga. Ini sangat penting, dan jangan bikin malu Pemda. Untuk itu, sebagai tenaga kerja yang telah diberi kesempatan untuk bekerja bertanggung-jawab untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. Jangan lupa sulitnya untuk mencari pekerjaan, bekerja sebaik-baiknya.

“Nah, lalu apa caranya supaya para pengusaha itu mau menampung tenaga kerja yang kita salurkan adalah dengan kerjasama timbal balik. Misalnya, diberikan penurunan pajak sedikit untuk pengusaha yang menampung tenaga kerja, atau diberikan fasilitas kemudahan perizinan dan lain-lain. Pastinya ini juga harus dilakukan oleh Pemda,” tuturnya.

Lalu bagaimana kalau tenaga kerja yang bidangnya sulit untuk ditampung pengusaha? Misalnya, perbengkelan atau sejenisnya, Pemda buatkan tempat usahanya, jalankan dan diawasi Pemda supaya maju dan sukses.

"SDC adalah salah satu cara kita untuk dapat mengurangi pengangguran yang cukup tinggi di Kota Tangsel. Dan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dengan cara mengidentifikasi kebutuhan industri, mengembangkan program pelatihan, pemagangan, dan penempatan tenaga kerja,"  pungkas RB. (btl)

Post a Comment

0 Comments