Agus Setiawan, korban Bansos yang pemberian berasnya dilempar. (Foto: Bambang TR/TangerangNet.Com) |
Agus Setiawan, warga RT 03 RW 01, Kelurahan Serpong,
Kecamatan Serpong, kepada wartawan di rumahnya menceritakan peristiwa yang
sangat tidak mengenakan hatinya tersebut dan membuat dirinya marah dan merasa
tersinggung dengan perlakuan tidak simptik dan terkesan melecehkan dirinya
sebagai orang miskin.
"Saya merasa harga diri saya dilecehkan dan tidak
dihargai oleh petugas pemberi Sembako Bansos tersebut. Itukan beras Bansos buat
manusia kenapa memberinya dilempar begitu? Yang membagi Bansos ini kan Pemerintah
bukan dari uang petugas bansos itu? Apa karena saya orang miskin jadinya gak
perlu dihargai walaupun saya juga ini manusia," ujarnya.
Sementara itu, hal senada disampaikan oleh Alexander Prabu,
politisi PSI Kota Tangsel dan aktivis masjid BSD HM Eko Yuliadi. Menurut
keduanya, insiden melempar Sembako oleh petugas Bansos tersebut kepada warga
masyarakat penerima Bansos sangatlah tidak terpuji dan melecehkan manusia.
"Ini kerja sosial dan kemanusiaan, harus banyak sabar
jika menemuai hal-hal yang kurang enak di lapangan. Kami tau mungkin petugas
tersebut capek dengan tugasnya, tapi tolong diingat ini adalah tugas mulia dan
pahalanya besar menolong orang yang sedang kesusahan dan kelaparan disaat pandemi Covid-19 ini. Kami berharap petugas tersebut ditegur keras oleh pihak kementerian
sosial maupun oleh Dinsos Kota Tangsel agar jangan sampai terulang
kembali," tutur Eko Yuliadi. (btl)
0 Comments