Ajib Hamdani (Foto: Istimewa) |
Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Syarif HIdayatullah Jakarta
Dr. Amin Nurdin, M.A menyebutkan kebijakan Pemkot dengan diterapkan physical
distancing tidak linier dengan masyarakat
yang saat ini banyak ditentang warganya sendiri.
Dr. Amin Nurdin menyebutkan kebijakan pemerintah daerah dan
para tokoh agama dan informal lainnya perlu memberikan perhatian lebih terhadap
lingkungannya.
“Memang pemerintah sudah mengeluarkan aturan physical
distancing, namun aturan ini tidak dipatuhi oleh masyarakat, khususnya kelas
menengah kebawah, khususnya yang terlibat dalam kegiatan usaha informal.
Kegiatan ibadah, masih banyak yang shalat berjamaah, apalgi pada hari Jumat.
Pengajian masih berjalan dan ini tersiar melalui pengeras suara mesjid,” tutur
Amin Nurdin.
Menurut Amin Nurin, hendaknya tokoh-tokoh agama dan informal
perlu memberi perhatian terhadap lingkungannya. Beragama tidak cukup dengan
sentimen keagamaan saja, tapi juga rasional dan gunakan akal sehat.
“Beberapa kasus wabah di ruang ibadah tidak buat mereka
kapok atau jera,” jelas Amin Nurdin saat dimintai tanggapannya melalui
whatsapp, Kamis (9/4/20).
Amin Nurin mengatakan dengan kondisi Tangsel yang saat ini
sangat mengkhawatirkan, sikap ketegasan Pemkot terhadap masyarakat Tangsel
harus diterapkan daripada menimbulkan banyaknya korban.
Amin Nurdin sangat setuju diterapkannya PSBB di Tangsel
mengingat wabah ini menjalar dengan cepat dan diberitakan oleh para dokter ahli
akan berlangsung 5 bulan dan puncaknya pada akhir Mei dan awal Juni serta baru
berakhir pada Agustus akan datang.
“Jadi sebaiknya segera dilakukan di tengah masyarakat yang menganggap
sepele denga wabah ini. Pemda Tangsel harus lebih tangggap dan segera PSBB.
Bila tidak wabah segera menjalar dan Pemda tentu saja perlu anggaran biaya
untuk menanggulangi kesulitan yang dialami ekonomi masyarakat kecil. Disamping,
itu juga mendorong warga agar gotong-royong mengatasi masalah wabah mulai dari
tingkat paling bawah,” tutur Dosen, yang juga mantan Ketua Dekan pada 2019
lalu.
Dr Amin Nurdin MA (Foto: Istimewa) |
Di tempat terpisah pengamat ekonomi dan Direktur Fiscal And
Monetary Analysis Center Ajib Hamdani menyebutakan PSBB ini memang akan menjadi
langkah realistis dan paling masuk akal untuk memutus pandemi Covid 19 di
wilayah Tangsel, yang notabene menjadi
zona merah. Tapi, efek yang paling
dirasakan adalah ekonomi akan melambat dan yang paling terdampak adalah sektor
UKM.
“Pemerintah harus mempunyai desain kebijakan agar UKM tetap
terjaga dengan baik di Tangsel. Apalagi menjelang puasa dan lebaran, yang seharusnya menjadi momentum pergerakan
ekonomi,” ujar Ajib Hamdani, Pengamat Kebijakan Ekonomi, yang kini juga aktif
di BPP HIPMI sebagai Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan.
Kemudian, langkah selanjutnya, kata Aib, Pemkot bisa
memberikan bantuan buat kemudahan modal,
melalui Bank Pembangunan Daerah,
dan bunganya disubsidi oleh Pemkot, dan selama masa PSBB, bisa dibebaskan dari cicilan. “Kebijakan yang
seperti ini akan sangat membantu sektor UKM agar tetap hidup dalam masa PSBB,” tutur
Ajib Hamdani saat dimintai tanggapannya pada Kamis, (9/4/2020).
Kemudian masih menurut Ajib, kebijakan lainnya, bisa berupa optimalisasi UKM lokal wilayah Tangsel untuk menjadi pemasok APD (Alat Pelindung
Diri) yang dibutuhkan, tentunya Tangsel mempunyai dana untuk penanggulangan
Covid-19.
“Saharusnya ini digelontorkan buat UKM yang ada di wilayah
Tangsel. Jadi, ekonomi tetap akan berputar. Jangan sampai dana yang ada, malah
terlalu banyak keluar dan tidak bermanfaat secara ekonomi di Tangsel,” kata
Ajib.
Langkahnya seperti apa?
Pemkot bisa mendata, UKM yang bisa memasok kebutuhan APD. Kemudian utamakan
mereka yang memasok ke Tangsel, tentu banyak yang bergerak dibidang tersebut,”
pungkasnya. (*/pur)
0 Comments