Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pengamat Sorot Rencana Kebijakan PSBB Tangsel, Perhatikan Sektor UMKM

Ajib Hamdani
(Foto: Istimewa)


NET - Dengan meningkatnya wabah pandemic Covid-19 di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang  kini dikatagorikan sebagai Zona Merah, Walikota akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun, apakah Pemkot Tangsel sudah siap dengan segala konsekuensi yang terjadi jika diterapkannya PSBB di Tangsel, apakah akan menambah menyulitkan masyarakat kelas bawah dan UMKM (Usaha Mikro Kecil, dan Menengah) yang notabene pendapatannya merosot drastis.

Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Syarif HIdayatullah Jakarta Dr. Amin Nurdin, M.A menyebutkan kebijakan Pemkot dengan diterapkan physical distancing tidak linier dengan masyarakat  yang saat ini banyak ditentang warganya sendiri.

Dr. Amin Nurdin menyebutkan kebijakan pemerintah daerah dan para tokoh agama dan informal lainnya perlu memberikan perhatian lebih terhadap lingkungannya.

“Memang pemerintah sudah mengeluarkan aturan physical distancing, namun aturan ini tidak dipatuhi oleh masyarakat, khususnya kelas menengah kebawah, khususnya yang terlibat dalam kegiatan usaha informal. Kegiatan ibadah, masih banyak yang shalat berjamaah, apalgi pada hari Jumat. Pengajian masih berjalan dan ini tersiar melalui pengeras suara mesjid,” tutur Amin Nurdin.

Menurut Amin Nurin, hendaknya tokoh-tokoh agama dan informal perlu memberi perhatian terhadap lingkungannya. Beragama tidak cukup dengan sentimen keagamaan saja, tapi juga rasional dan gunakan akal sehat.

“Beberapa kasus wabah di ruang ibadah tidak buat mereka kapok atau jera,” jelas Amin Nurdin saat dimintai tanggapannya melalui whatsapp, Kamis (9/4/20).

Amin Nurin mengatakan dengan kondisi Tangsel yang saat ini sangat mengkhawatirkan, sikap ketegasan Pemkot terhadap masyarakat Tangsel harus diterapkan daripada menimbulkan banyaknya korban.

Amin Nurdin sangat setuju diterapkannya PSBB di Tangsel mengingat wabah ini menjalar dengan cepat dan diberitakan oleh para dokter ahli akan berlangsung 5 bulan dan puncaknya pada akhir Mei dan awal Juni serta baru berakhir pada Agustus akan datang.

“Jadi sebaiknya segera dilakukan di tengah masyarakat yang menganggap sepele denga wabah ini. Pemda Tangsel harus lebih tangggap dan segera PSBB. Bila tidak wabah segera menjalar dan Pemda tentu saja perlu anggaran biaya untuk menanggulangi kesulitan yang dialami ekonomi masyarakat kecil. Disamping, itu juga mendorong warga agar gotong-royong mengatasi masalah wabah mulai dari tingkat paling bawah,” tutur Dosen, yang juga mantan Ketua Dekan pada 2019 lalu.

Dr Amin Nurdin MA
(Foto: Istimewa)


Di tempat terpisah pengamat ekonomi dan Direktur Fiscal And Monetary Analysis Center Ajib Hamdani menyebutakan PSBB ini memang akan menjadi langkah realistis dan paling masuk akal untuk memutus pandemi Covid 19 di wilayah Tangsel,  yang notabene menjadi zona merah. Tapi,  efek yang paling dirasakan adalah ekonomi akan melambat dan yang paling terdampak adalah sektor UKM.

“Pemerintah harus mempunyai desain kebijakan agar UKM tetap terjaga dengan baik di Tangsel. Apalagi menjelang puasa dan lebaran,  yang seharusnya menjadi momentum pergerakan ekonomi,” ujar Ajib Hamdani, Pengamat Kebijakan Ekonomi, yang kini juga aktif di BPP HIPMI sebagai Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan.

Kemudian, langkah selanjutnya, kata Aib, Pemkot bisa memberikan bantuan buat kemudahan modal,  melalui Bank Pembangunan Daerah,  dan bunganya disubsidi oleh Pemkot, dan selama masa PSBB,  bisa dibebaskan dari cicilan. “Kebijakan yang seperti ini akan sangat membantu sektor UKM agar tetap hidup dalam masa PSBB,” tutur Ajib Hamdani saat dimintai tanggapannya pada Kamis, (9/4/2020).

Kemudian masih menurut Ajib, kebijakan lainnya,  bisa berupa optimalisasi UKM lokal wilayah Tangsel  untuk menjadi pemasok APD (Alat Pelindung Diri) yang dibutuhkan, tentunya Tangsel mempunyai dana untuk penanggulangan Covid-19.

“Saharusnya ini digelontorkan buat UKM yang ada di wilayah Tangsel. Jadi, ekonomi tetap akan berputar. Jangan sampai dana yang ada, malah terlalu banyak keluar dan tidak bermanfaat secara ekonomi di Tangsel,” kata Ajib.

Langkahnya  seperti apa? Pemkot bisa mendata, UKM yang bisa memasok kebutuhan APD. Kemudian utamakan mereka yang memasok ke Tangsel, tentu banyak yang bergerak dibidang tersebut,” pungkasnya. (*/pur)

Post a Comment

0 Comments