Kepala Dinas Dikbud M. Yusuf saat berdialog dengan siswa-siswi lewat video conference. (Foto: Istimewa/Humas Banten) |
NET - Siswa yang mengikuti kelas
maya Saba Banten mengungkapkan sistem kelas maya ini cukup membantu mereka
memperoleh pembelajaran karena lebih aman, nyaman, dan terjangkau karena tidak
perlu membeli buku ataupun modul.
Hal itu terungkap saat dilakukan
video conference antara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Muhammad
Yusuf dengan sejumlah sekolah di Kabupaten Lebak, Senin (23/3/2020). Dalam
video tersebut, Kepala Dindikbud melakukan evaluasi penyelenggaraan kelas Maya
Saba Banten dengan menanyakan kendala apa saja yang dialami sekolah, para guru,
dan para siswa saat melakukan kelas maya.
Wawan, salah seorang siswa
mengaku sangat terbantu dengan adanya kelas maya ini. Karena orangtua tidak
perlu merasa khawatir dengan ancaman penyebaran wabah Covid-19 yang kian mengkhawatirkan.
Siswa juga tidak perlu membeli buku atau modul sebagai penunjang proses
pembelajaran.
“Alhamdulillah, dengan adanya
kelas maya ini, saya tidak perlu membeli buku atau modul karena semua bahannya
diberikan gratis. Hanya tinggal download saja,” ujar Wawan dalam video
berdurasi 7.26 menit tersebut
Namun, Wawan terkendala jaringan
internet yang terkadang menghambat proses pembelajaran kelas maya khususnya
saat cuaca sedang tidak mendukung. Sehingga, Wawan perlu membeli kartu seluler
yang jaringannya lebih stabil di lokasi tempat tinggalnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala
Dindikbud Banten M Yusuf menyatakan kendala yang dialami Wawan juga dialami
daerah lain yang menjalani program kelas maya. Oleh karenanya, pihaknya telah
menindaklanjuti dengan meningkatkan koordinasi dan peningkatan kualitas
pelayanan ke sekolah-sekolah.
“Kami terus meningkatkan kualitas
pelayanan dan terus mendorong sekolah-sekolah agar terus mempermudah siswa memperoleh
pembelajaran,” tutur Yusuf.
Yusuf menjelaskan berdasarkan
statistik pembelajaran kelas maya Saba Banten sampai pukul 11:50 WIB ini, kelas
maya telah digunakan oleh 851 penyelenggara, 9.230 kelas telah dibuat dan 6.863
guru aktif dalam kelas tersebut. Bahkan, pada Sabtu dan Minggu (21-22/3/2020)
sekolah masih terus mendaftar sekolahnya ke web kelas maya Saba Banten.
“Antusias sekolah masih terus
berjalan, Insya Allah hari ini masih bertambah karena masih banyak sekolah yang
konsultansi tentang tata cara mendaftar dan belajar online ini. Namun demikian
banyak juga sekolah yang bergabung dengan web lain,” ungkap Yusuf.
Kelas maya dilaksanakan sejak
diterbitkannya instruksi Gubernur Banten Wahidin Halim nomor 1 Tahun 2020 untuk
meliburkan proses belajar mengajar di sekolah yang menjadi kewenangan Provinsi
Banten (SMA/SMK dan SKH) selama 2 minggu, hingga Senin (23/3/2020) pukul 11.50
WIB tercatat sebanyak 52.629 siswa telah mengikuti kelas maya Saba Banten
sebagai sarana belajar maya pengganti KBM (kegiatan belajar mengajar) di
sekolah. (*/pur)
0 Comments