Hasil panen jagung dari petani. (Foto: Istimewa) |
NET - Di tengah wabah virus corona (Covid-19) akhir Maret
2020 ini, para petani di Provinsi Banten memasuki musim panen padi dan jagung.
Puncak musim panen raya diperkirakan pada April dan berlanjut hingga pada Mei 2020.
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik, dan
Persandian Provinsi Banten Hj. Eneng Nurcahyati dalam Siaran Persi, Selasa
(31/3/2020) menyebutkan data Dinas Pertanian Provinsi Banten, pada Maret 2020
luasan lahan panen padi di Provinsi Banten mencapai 49.370 hektar dengan
produksi gabah mencapai 255.342 ton. Sementara itu, untuk luasan lahan panen
jagung mencapai 504 hektar dengan produksi mencapai 206 ton jagung pipilan
kering.
Pada bulan April 2020 mendatang, kata Eneng, diperkirakan
akan terjadi puncak musim panen dengan luasan lahan panen padi mencapai 74.332 hektar dengan
produksi gabah mencapai 384.444 ton. Sementara untuk luasan lahan panen jagung
mencapai 4.189 hektar dengan produksi mencapai 17.146 ton jagung pipilan
kering. Musim panen ini akan berlanjut hingga pada Mei 2020.
Provinsi Banten, kata Eneng, memiliki empat wilayah utama
pengembangan budidaya tanaman padi atau lumbung padi Banten. Yakni tersebar di
Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten
Lebak.
Selain untuk keperluan konsumsi, imbuh Eneng, di Provinsi
Banten juga ada Program Produksi Benih Padi Berbasis Korporasi di kawasan
Kecamatan Pagelaran dan Patia Kabupaten Pandeglang seluas 1000 Ha. Program ini
untuk memenuhi kebutuhan benih padi unggulan varietas Inpari 42.32, Mekongga
dan Situ Bagendit. Saat ini sedang dalam masa panen dan langsung diproses
menjadi benih padi unggul untuk dipakai dalam masa tanam selanjutnya.
Sementara itu, untuk budidaya tanaman jagung banyak
dikembangkan di tiga wilayah kabupaten. Di Kabupaten Lebak banyak dikembangkan
di Kecamatan Gunung Kencana. Di Kabupaten Serang, tanaman jagng dibudidayakan
di Kecamatan Anyer, Jawilan, dan
Gunungsari. Sedangkakn di Kabupaten Pandeglang tanaman jagung banyak
dikembangkan di Kecamatan Angsana, Cikeusik, Cibaliung, Cigeulis, dan Banjar.
Di Kawasan Jagung Korporasi Gunung Kencana, Kabupaten Lebak
yang luasan lahannya mencapai 1.100 hektar, saat ini luasan lahan yang telah
dipanen mencapai 1.050 hektar.
Seperti diungkap Koordinator Penyuluh Lapangan Antajaya,
produktivitas jagung di lahan ini mencapai 8 ton per hektar. Sementara jagung yang sudah diproduksi
sudah lebih dari 1.000 ton jagung pipilan kering.
Ketua LMDH Giri Mukti Bulakan Gunung Kencana H. Wawan
menyebutkan petani saat ini tidak mengalami kesulitan yang berarti meski panen
di waktu musim hujan. Para petani sudah difasilitasi lima (5) unit pengering
khusus jagung.
"Jagung hasil panen
petani Gunung Kencana ini dijual ke pabrik pakan yang ada di Cikande,
Kabupaten Serang seperti JAPFA, Charoen Phokphan, dan peternak ayam petelor di
Petir Kabupaten Serang, Serpong, Kabupaten Tangerang, dan Gunung Sindur
Kabupaten Bogor. Harga jual di kisaran Rp 4.000 – 4.400 per kilogram Jagung
Pipilan Kering dengan kadar air 15 persen," ungkapnya. (*/pur)
0 Comments