Bakal calon Walikota Tangerang Selatan Rizal Bawazier dari PKS. (Foto: Bambang TR/TangerangNet.Com) |
NET - Kehadiran pengusaha muda, Rizal Bawazier yang juga
adalah politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk ikut maju menjadi
calon Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) semakin membuat sengit bursa persaingan
Pilkada Walikota Tangsel. Pilkada yang akan digelar secara serentak dengan
ratusan daerah lainnya di Indonesia berlangsung pada 23 September 2020
mendatang.
Rizal Bawazier menyebutkan dengan waktu yang masih cukup
tersedia hingga penetapan pasangan calon (Paslon) oleh Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Kota Tangsel pada Juni mendatang, kesempatan semua Bacawalkot masih
terbuka lebar. Selain itu, sambung Rizal partai pengusung pun tidak akan
gegabah untuk menetapkan pasangan calon. Keputusan yang bakal ditetapkan tentunya
terlebih dulu akan melihat elektabilitas kandidat yang diusung.
Hal tersebut disampaikan Rizal Bawazier sebagai calon
Walikota Tangsel dari Partai PKS secara eksklusif kepada TangerangNet.com, pada
Kamis (20/2/2020) sore, di Teras Kota BSD city, Kota Tangsel.
“Saat ini kesempatan masih terbuka lebar, yang terpenting
adalah mampu tidak bakal para calon Walikota tersebut mempertahankan
elektabilitas dan hasil survei. Keputusan partai bisa saja berubah hingga
menjelang batas akhir pendaftaran Paslon ke KPU,” tutur Rizal Bawazier, Kamis
(20/02/2020) sore.
Keseriusan Rizal Bawazier maju dalam Pemilihan Waliktota (Pilwalkot)
Tangsel, dibuktikannya dengan cara terjun langsung ke warga KotaTangsel guna
mendengar secara langsung persoalan-persoalan yang kerap mereka hadapi dalam
keseharian. Selain tatap muka dengan warga, sejumlah tokoh Tangsel juga
telah didatanginya untuk membangun hubungan silaturahmi.
“Meski tidak diliput media- selama ini, saya sudah terjun menyambangi warga Kota
Tangsel untuk bertatap muka dan bersilaturahmi. Di situlah, saya banyak
mendengar dari mereka berbagai persoalan yang kerap mereka hadapi
sehari-hari. Salah satunya soal banyaknya pengangguran dan sulitnya lapangan
kerja di Kota Tangsel,” ungkapnya.
Kondisi tersebut makin menguatkan tekad Rizal Bawazier untuk
maju dan membenahi Kota Tangsel melalui konsep yang telah digagasnya. Membawa
slogan “Tangerang Selatan yang Maju dan Berubah”, lelaki kelahiran Jakarta, 7
September 1971 itu telah menyiapkan konsep 10 M untuk perubahan Kota Tangsel
menjadi kota yang benar-benar maju dan modern. Dan langkah selanjutnya adalah
konsep 10 M tersebut dijabarkannya melalui 20 aplikasi.
“Untuk maju menjadi calon Walikota Tangsel, saya telah
menyiapkan konsep melakukan 10 M untuk perubahan Tangsel menjadi kota
yang benar-benar maju dan modern. Serta, saya juga telah menyiapkan 20 aplikasi
dari 10 konsep pembangunan tersebut,” tandas Rizal.
Rizal Bawazier memaparkan langkah 10 M untuk perubahan
tersrbut adalah membangun daerah Icon Pariwisata dan juga memperindah Kota
Tangsel, melakukan normalisasi sungai, melakukan pengaturan sampah, melakukan
pemerataan pembangunan di 7 kecamatan, melakukan tindakan nyata untuk
mengurangi pengangguran dengan skill development center.
Selanjutnya, kata Rizal adalah melakukan pembebasan iuran
sekolah, melakukan pelebaran dan perbaikan serta keindahan jalan dan juga
pengaturan kemacetan lalu lintas. Melakukan perbaikan kinerja aparatur
pemerintahan dan perbaikan pelayanan kepada masyarakat, melakukan perbaikan
tempat-tempat prasarana publik dan transportasi publik serta melakukan
peningkatan investasi serta menjaring pengusaha untuk bersama-sama membangun
Kota Tangsel.
Konsep pembangunan Kota Tangsel tersebut ungkap Rizal, dapat
diwujudkan melalui 20 aplikasi, mulai dari target membuka 50.000 lapangan kerja
baru dan juga melahirkan dan mencetak 10.000 wirausahawan baru untuk warga Kota
Tangsel dengan membuat 5 sampai 10 tempat Skill Development Center di setiap
kecamatan.
Membangun sebuah Icon Pariwisata dengan alun-alun di Kota
Tangsel yang terdapat juga tempat ibadah dari semua agama. Melakukan
normalisasi seluruh sungai agar tidak banjir. Pembebasan iuran sekolah,
mengeluarkan kartu Cerdas Tangsel dan juga Kartu Sehat Tangsel, bantuan Rp 100
juta tiap RW, PKK Kelurahan, Karang Taruna Kelurahan pertahun.
Kemudian, bantuan keuangan untuk rumah-rumah ibadah, bantuan
keuangan untuk ulama, guru dan pengajar agama, pembebasan pajak Surat Tanda
Nomor Kendaraan (STNK) motor, pengaturan bebas sampah dengan teknologi canggih,
ruang terbuka hijau di setiap RW sarana bermain dan olahraga. Perbaikan
sarana-sarana publik dan transportasi publik, perbaikan jalan, perbaikan 100
rumah tidak layak huni per tahun, mengeluarkan kartu transportasi Kota Tangsel,
subsidi sembako dan gas 3 kilogram, pemerataan pembangunan di 7 kecamatan serta
perbaikan kinerja aparatur pemerintah daerah sebagai pelayan masyarakat yang
sebenarnya. (btl)
0 Comments