Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kado Tahun Baru 2020, Banjir Merajalela Di Kota Tangsel

Rumah warga terendam banjir di Kelurahan
Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren.
(Foto: Bambang TL/TangerangNet.Com)




NET -  Akibat curah hujan yang sangat tinggi dan ditambah dengan sistem perawatan pengelolaan drainase (saluran air yang sangat buruk) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) , Rabu (1/1/2020) ini masyarakat diberikan kado istimewa yang merata tahun baru 2020 berupa banjir luar biasa.

Alam saat ini sedang memperlihatkan bagaimana sebenarnya kinerja sebenarnya dari dinas terkait seperti Pekerjaan Umum (PU) dan Drainase Kota Tangsel dalam memberikan rasa kenyamanan hidup kepada warga masyarakat Kota Tangsel.

Kerja buruk ditambah lagi susahnya pejabat yang bersangkutan untuk dikonfirmasi oleh awak media terkait sistem perawatan dan pengelolaan drainase di Kota Tangsel.  Pada akhirnya alam yang menjawab dan memperlihatkan kinerja mereka.

Agus Grave aktifis lingkungan Kota Tangsel yang juga anggota Dewan Kesenian Banten, melalui whatsapp nya kepada TangerangNet.Com, pada Rabu (1/1/2019) pagi, menyampaikan kondisi masjid Ar Royyan yang berada di Jalan Pondok Aren, Poncol RT 11 /RW 01, Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, mengalami banjir yang luar biasa yaitu hingga sebatas pangkal kaki orang dewasa.

"Selain curah hujan yang sangat tinggi, juga disebabkan oleh sampah yang menyumbat saluran air. Hal ini disebabkan minimnya saluran drainase yang ada di wilayah tersebut dan kalaupun ada saluran drainase itu tidak ada yang berfungsi dengan baik," ujar Agus Grave.

Hal senada juga disampaikan oleh H. Bima Arie Purnama, pengusaha nasional yang bermukim di Pondok Aren, Kota Tangsel. Melalui pesan whatsaap nya, Bos MS Group tersebut melaporkan kondisi di Jalan Reformasi, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, yang saat ini sudah seperti Kali Cisadane.

Hal tersebut disebabkan Kali Pengairan yang berlokasi tidak jauh dari Jalan Reformasi sama sekali sudah tidak berfungsi, karena Kali Pengairan tersebut tidak pernah dirawat oleh pihak Dinas PU dan Drainase Kota Tangsel. Tinggi lumpur dan tanah di dalam Kali Pengairan tersebut sudah sama dengan permukaan tanah di atasnya.

"Kami mohon kepada pihak Dinas PU dan Drainase Kota Tangsel untuk segera merehabilitasi Kali Pengairan yang berada di Kelurahan Pondok Aren ini. Memangnya tidak malu Kota Tangsel yang katanya "Smart" dan C-more, tapi kondisinya seperti di pinggir pantai begini,” tutur Bima Arie Purnama.

Mesjid Ar Royyan terendam banjir.
(Foto: Bambang TL/TangerangNet.Com) 


Hal seperti ini sangat mengganggu jalannya usaha kami dan juga orang yang mau bekerja dengan baik dan nyaman seperti biasanya. “Jika curah hujan akan terus seperti ini dan pihak dinas terkait tidak segera mengatasinya. Ini sangat mengganggu aktifitas usaha kami dan juga warga masyarakat Pondok Aren," tandas  Bima.

Kondisi yang sama juga dilaporkan oleh Khahar, warga di wilayah RT 06 RW 03, Kelurahan Ciputat Timur, Kecamatan Ciputat Timur. Khahar melaporkan bahwa banjir di wilayahnya disebabkan oleh pintu air yang berada dekat Perumahan Kuricang kondisinya dututup (tidak dibuka) hingga menyebabkan air melimpah ke mana-mana dan tidak dapat berjalan dengan normal dan baik.

"Di sini problem utamanya adalah pintu air yang ada di dekat Perumahan Kuricang tidak dibuka. Kami minta ada pihak dari dinas terkait yang stand by di sini untuk memantau pintu air tersebut. Kapan harus dibuka dan kapan harus ditutup, agar warga lainnya tidak terkena banjir terus, sementara warga Perumahan Kuricang aman-aman saja," ungkap Khahar. (btl)

Post a Comment

0 Comments