![]() |
Atlet dari Banten saat meraih medali. (Foto: Istimewa) |
NET - Kontingen
Banten berhasil memperbaiki peringkat dalam klasemen akhir perolehan medali
Popnas XV di Jakarta 16-25 November 2019. Pada Popnas kali ini, Minggu
(24/11/2019), Banten berhasil menempati posisi keenam dalam klasemen akhir
perolehan medali, dengan meraih 9 emas, 7 perak, dan 15 perunggu atau total 31
medali.
Sedangkan, pada Popnas di Jawa Tengah pada 2017, kontingen
Banten hanya menempati peringkat ketujuh.
Adapun, atlet Banten yang berhasil mempersembahkan emas
antara lain Rizki Juniansyah pada cabang angkat besi kelas 73 kg putra; Petrus
Khrisna Putra Suarlembi, cabang taekwondo under 45 kg putra; Rifki Naufal Putra
Ramadhan cabang taekwondo under 73 kg putra; karate kata beregu putri dan
Clement Satya Widya Wina cabang taekwondo under 59 kg putra; Adit (atletik),
Dila Pupita Supriyadi (judo) dan lain-lain.
Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Deden Apriandi mengaku bersyukur atas prestasi
yang diraih putra-putri terbaik Banten pada event Popnas yang berlangsung di
Jakarta.
“Alhamdulillah, prestasi Banten lebih baik dibandingkan
Popnas sebelumnya di Jawa Tengah. Waktu itu, Banten hanya finis di urutan
ketujuh dalam klasemen akhir perolehan medali, sedangkan tahun ini di Jakarta,
Banten berhasil menempati posisi keenam,” ucap Deden.
Deden mengapresiasi kerja keras seluruh kontingen, baik
atlet maupun ofisial yang telah berjuang mengharumkan nama Banten di pentas
nasional. “Seluruh unsur kontingen sudah berjuang maksimal. Saya berharap, pada
event berikutnya, Banten bisa meraih prestasi lebih baik dibandingkan
sekarang,” ujarnya.
Dengan keberhasilan memperbaiki peringkat Popnas, Deden
berharap bisa memotivasi para atlet yang akan terjun pada ajang PON Papua tahun
2020. Pasalnya, banyak atlet yang diterjun di Popnas, juga akan terjun pada PON
Papua.
“Mudah-mudahan para atlet PON termotivasi dengan
keberhasilan atlet Popnas ini,” ujarnya.
Ditanya pembinaan sebelum dikirim ke Popnas, Deden
mengakatakan seluruh atlet sudah mengikuti pelatihan rutin di bawah arahan
pelatih berkualitas. Bahkan, beberapa cabang olah raga sudah menggunakan sport
science atau ilmu pengetahuan dalam proses persiapan menuju Popnas di Jakarta.
“Mungkin hanya Banten yang sudah menggunakan sport science
dalam latihan. Memang prestasi yang sudah menggunakan metode sport science
menonjol. Terbukti atlet angkat besi mampu memecahkan rekor dunia atas namanya
sendiri. Namun, memang belum semua cabang menggunakan sport science,” kata
Deden.
Terkait penggunaan metode sport science, Deden mengatakan
pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olah Raga serta
Universitas Dipenogoro, Semarang Jawa Tengah.
“Penggunaan sport science untuk membantu meningkatkan
potensi atlet, baik dari sisi fisiologi, psikologi, maupun biomekanika. Oleh
karena pelatih akan mudah mengetahui kelebihan dan kekurangan atlet akan
diketahui melalui alat. Termasuk risiko cedera para atlet. Ke depan, diharapkan
semua cabang sudah menggunakan sport science,” ujarnya.
Namun, keberhasilan para atlet pada event Popnas kali ini,
kata Deden, tidak terlepas dari dukungan Gubernur Banten Wahidin Halim, Wakil
Gubernur Andika Hazrumy, Sekda Banten serta masyarakat Banten. Dukungan
tersebut diberikan, baik saat persiapan maupun pelaksanaan Popnas XV di
Jakarta.
“Terima kasih atas dukungan Pak Gubernur dan Pak Wakil
Gubernur Banten Serta Pak Sekda Banten. Dukungan para pimpinan sangat besar
sekali. Apalagi, kan Pak Gubernur senang berolah raga. Kami juga menyampaikan
terima kasih kepada masyarakat yang sudah memberikan doa dan dukungan, sehingga
prestasi atlet Banten pada Popnas lebih meningkat,” kata Deden.
Sementara, berdasarkan klasemen akhir Popnas XV 2019,
kontingen Jawa Barat akhirnya menggeser DKI Jakarta dalam perolehan medali.
Jawa Barat yang sebelumnya hanya menempati posisi dua atau tiga di bawah DKI
Jakarta dan Jawa Timur, akhirnya berhasil menjadi juara umum dengan meraih 37
medali emas, 34 perak, dan 28 perunggu.
Sementara, DKI Jakarta yang sejak awal memimpin klasemen
harus puas di posisi kedua dengan meraih 36 emas, 30 perak dan 27 perunggu.
Disusul Jawa Timur 29 emas, 30 perak dan 43 perunggu; Jawa Tengah 18 emas, 26
perak, dan 37 perunggu, dan Bali di posisi kelima meraih 18 emas, 16 perak dan
27 perunggu. (*/rls)
0 Comments