Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Meriah Deklarasi Cinta Damai NKRI Di Papua Barat

Saat pernyataan deklarasi damai dibacakan perwakilan
suku, paguyuban, tokoh adat, mahasiswa, dan pemuda.
(Foto: Istimewa)



NET -  Ribuan orang dari berbagai suku Papua, suku nusantara, paguyuban, tokoh adat Papua, tokoh pemuda, tokoh perempuan, organisasi masyarakat, pelajar, mahasiswa, di Manokwari hadir pada acara deklarasi cinta damai Papua Barat, Rabu (11/9/2019).

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dalam menyampaikan pesan-pesan kedamaian kehadapan ribuan elemen masyarakat di atas panggung. Dominggus juga mengatakan bahwa dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampe Rote kita adalah Indonesia, maka jagalah Papua, jagalah Indonesia dan jagalah Papua Barat.

"Jadi pernyataan deklarasi cinta damai Papua Barat telah Tuhan dengar dan pernyataan sikap deklarasi yang sudah dibacakan oleh Ketua DPR Papua Barat Pieters Kondjol dan diikuti ribuan warga di lapangan Borasi Manokwari," ujar Gubernur Papua Barat, Rabu (11/9/2019).

Dominggus mengajak seluruh warga Papua Barat untuk menjaga kedamaian, saling menghargai satu sama lain, baik itu agama, ras, budaya, dan adat istiadat masing-masing yang mendiami bumi tanah Papua, khususnya Papua Barat.

Untuk itu, Dominggus berpesan agar elemen masyarakat untuk tetap menjaga kedamaian mulai dari dalam keluarga, lingkungan masyarakat, kabupaten, provinsi, dan negara Indonesia.

Deklarasi cinta damai itu dilaksanakan oleh  Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, Pemerintah Kabupaten Manokwari, Polda, Pangdam, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan elemen masyarakat di Kabupaten Manokwari berlangsung meriah.

Dalam kesempatan itu, Dominggus minta semua aktivitas di Papua Barat tetap berjalan dengan baik tanpa harus takut dengan adanya gangguan keamanan, sebab keamanan Papua Barat akan dijaga aparat TNI-Polri.

Menurut Gubernur, pada 19 Agustus lalu Papua Barat didemo hingga rusuh. Namun hal itu menjadi pelajaran buat semuanya, jangan lagi ada insiden yang akan mengganggu aktivitas masyarakat.

Deklarasi damai itu ditandai dengan doa bersama oleh hamba Tuhan dari unsur agama, seperti Islam, Katholik, Kristen Protestan, Hindu, dan Budah secara berantai dengan ajaran yang dianut.

Pada akhir deklarasi itu, Gubernur melepaskan balon gas sebagai bentuk kesepakatan bersama untuk tetap menjaga kedamaian tanah Papua, khususnya Papua Barat.

Acara deklarasi damai dimeriahkan dengan hiburan musik anak muda Papua. Masyarakat yang ikut deklarasi mengambil titik start dari Jalan Percetakan Sanggeng dan finish di Lapangan Borasi Manokwari.

Tampak setiap suku dan paguyuban menampilkan pakaian adat sebagai simbol kedamaian antar umat bangsa dan beragama di Manokwari Papua Barat. (*/pur)


Post a Comment

0 Comments