Para mahasiswa saat melancarkan demo. (Foto: Dade Fachri/TangerangNet.Com) |
NET - Sejumlah mahasiswa dari Forum Mahasiswa Cinta
Indonesia (FORMACI) berdemonstrasi di Gedung Merah Putih KPK (Komisi
Pemberantasan Krupsi), Jalan Kuningan Persada Jakarta Selatan, Kamis (19/9).
Pendemo menerobos masuk ke dalam gedung merah putih sembari
membentangkan spanduk dan poster yang bertuliskan KPK Segera tangkap Riza
Chalid (mafia migas) ! Sempat terjadi aksi saling dorong antara pendemo dengan
pihak keamanan, terdengar teriakan dari masa aksi, tangkap Riza Chalid mafia
migas.
Abraham, selaku koordinator aksi menyampaikan orasinya dan
mendesak KPK agar segera memanggil Riza Chalid yang diduga mengetahui banyak
hal terkait kasus petral ini. "Petral diduga dijadikan alat oleh Muhammad
Riza Chalid untuk mengendalikan lima anak perusahaan dalam Holding Company
Global Energy Resources (GER) yaitu Supreme Energy, Orion Oil, Paramount Petro,
Straits Oil, Cosmic Petrolium, Tegasnya dalam orasi," ungkap Abraham.
Dalam orasinya Abraham menyampaikan dari hasil temuan
lembaga auditor Kordha Mentha, jaringan mafia minyak dan gas (migas) menguasai
kontrak suplai minyak senilai US$ 18 miliar atau sekitas 250 triliun rupiah
selama 3 tahun dan itu merugikan Negara. Riza Chalid disebut-sebut sebagai
pihak yang paling mengetahui masalah perminyakan di Indonesia dan menjadi
perantara antara petral dengan perusahaan minyak milik Negara lain (National
oil company/NOC) untuk meraih keuntungan yang lebih banyak.
Dalam aksi unjuk rasa yang digelar did epan gedung KPK Forum
Mahasiswa Cinta Indonesia menyampaikan tuntutan terkait skandal kasus petral,
yaitu KPK harus segera mengungkap skandal kasus KKN di tubuh Petral. “KPK segera memanggil dan memeriksa Muhammad
Riza Chalid yang diduga pemain migas di tubuh Petral dan banyak meraup
keuntungan dari kongkalikong bisnis perminyakan di Indonesia," ujarnya.
Abraham menyampaikan jika KPK tidak segera memanggil Riza Chalid
pihaknya akan datang ke KPK dan akan melakukan aksi lebih besar. (dade)
0 Comments