![]() |
Gubernur Banten H. Wahidin Halim berdialog dengan salah seorang mahasiswa Unbaja. (Foto: Istimewa) |
NET - Gubernur Banten H. Wahidin Halim atau yang akrab
disapa WH menerangkan Provinsi Banten memiliki potensi luar biasa yang mampu
berdaya saing dan unggul di kancah nasional maupun internasional. Bahkan,
potensi tersebut sudah terbukti sejak lahirnya pengusaha pertama berasal dari
Banten yakni Syekh Nawawi.
"Syekh Nawawi ternyata pengusaha pertama dari Banten,
sekarang adanya di Swiss. Perusahaan pertama juga berasal dari Banten," ujar
Wahidin Halim saat menjadi narasumber mengisi Stadium General dalam rangka Pengenalan
Lingkungan Almamater (PILAR), di Stadium General Universitas Banten Jaya (Unbaja),
Warung Pojok, Kota Serang, Selasa (10/9/2019).
Gubernur menjelaskan dari sektor pariwisata pun Provinsi
Banten memiliki keunggulan seperti Banten Lama dan Wisata Citorek (Negeri Di Atas
Awan) yang kini semakin ramai dikunjungi wisatawan.
"Banyak masyarakat Banten berdatangan berkunjung ke sana
menikmati keindahan suasana," ungkap Gubernur.
Bukan hanya itu, Gubernur mengungkapkan ada tiga prioritas
utama yang sedang dibenahi di Provinsi Banten, di antaranya infrastruktur,
pendidikan, dan kesehatan.
"Infrastruktur yang rusak, kita sedang bangun jalan.
Kita gratiskan sekolah SMK dan SMA (Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolaha
Menengah Atas-red) Negeri. Lalu biaya kesehatan untuk masyarakat miskin. Ada 350
ribu kurang lebih, kita beri biaya kesehatan gratis," jelasnya.
Di hadapan ratusan mahasiswa baru Universitas Banten Jaya,
Gubernur berpesan untuk menempuh pendidikan hingga ke perguruan tinggi agar
tidak adanya pengangguran yang mengedepankan teknologi revolusi industri.
"Pendidikan bisa sesuai dengan revolusi industri 4.0
agar jangan sampai kita ketinggalan teknologi," ucap Wahidin.
Sementara itu, Rektor Unbaja Sudaryono mengatakan dalam usia
Unbaja yang masih sangat muda dan berada di wilayah Provinsi Banten, Unbaja berusaha
untuk ikut serta membangun daerah dengan segenap kemampuannya melalui
pengembangan perguruan tinggi yang berorientasi Ilmu Pengetahuan Teknologi
(IPTek).
"Di mana-mana orientasi IPTek kurang diminati gerakan
muda kita, dan kemiskinan juga ikut menghambat perkembangan perguruan tinggi
berorientasi IPTer ini. Untuk mewujudkannya diperlukan misi yang jelas bagi
Unbaja," ujar Sudaryono. (*/pur)
0 Comments