![]() |
Gubernur Banten H. Wahidin Halim (Foto: Dokumentasi TangerangNet.Com) |
NET - Gubernur Banten H. Wahidin Halim menegaskan akan tetap mempertahankan tenaga guru honorer
di Provinsi Banten yang telah terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik)
untuk tetap bekerja dan menerima gaji.
Hal ini karena adanya kebutuhan tenaga pendidik yang akan
mengisi kegiatan belajar mengajar di sekolah baru di Provinsi Banten. Kebijakan
tersebut menyikapi adanya Suret Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Dindikbud) Banten tentang nasib guru honorer dengan pengangkatan di atas tahun
2017 yang menuai kiritik.
“Siapa bilang mau dibatalkan? Orang kita butuh mereka,” ucap
Gubernur Wahidin Halim (WH) saat diwawancarai sejumlah wartawan pada Selasa (24/9/2019).
Gubernur membantah
anggapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tidak mengakui keberadaan para
guru honorer yang telah diberikan kenaikan gaji sejak 2017 lalu.
“Siapa bilang tidak mengakui? Orang sudah digaji sejak 2017
sampai sekarang, (jadi-red) tetap (diakui),” ujar WH.
Saat disinggung mengenai adanya Surat Edaran Dindikbud Banten,
Gubernur menegaskan hal tersebut merupakan bagian dari kewenangan seorang
Gubernur.
“Siapa yang mau batalin? Tidak ada, itu kan kebijakan
Gubernur. Gubernur yang punya kebijakan,” tutur WH menegaskan.
Gubernur menyatakan akan tetap membela kesejahteraan dan
nasib para guru honorer dan mempertahankannya karena untuk mengantisipasi adanya
kekurangan tenaga pendidik pada kemudian hari.
“Tenaga pengajar ini tetap dibutuhkan karena kita kan akan
punya sekolah baru. Dari pada nyari lagi, yang sudah ada dipertahankan oleh
Gubernur,” terangnya.
Namun, kata Gubernur, untuk dilakukan pengangkatan lagi akan
disesuaikan dengan kebutuhan yang ada ke depan. Untuk saat ini, kebutuhan akan
dipenuhi dengan tenaga pengajar yang sudah tersedia.
Sementara, untuk jumlah sekolah yang ada saat ini berjumlah
7.522 yang terdiri atas 4.756 sekolah negeri dan 2.766 sekolah swasta. Dengan
rincian, Sekolah Dasar (SD) sebanyak 4.632 meliputi 3.955 SD Negeri dan 677 SD
swasta. Tingkat SMP sebanyak 1.497 meliputi 563 SMP Negeri dan 934 SMP swasta.
Tingkat SMA berjumlah 563 sekolah meliputi 151 SMA Negeri dan 412 SMA swasta.
Tingkat SMK berjumlah 731 sekolah meliputi 80 SMK Negeri dan 651 SMK swasta,
dan tingkat SLB berjumlah 99 sekolah meliputi 7 SLB Negeri dan 92 SLB swasta.
“Seperti tenaga medis kan saya angkat 400 orang dan gajinya
saya naikkan. Begitu pun dengan tenaga pendidik. Karena keduanya merupakan
pelayanan dasar masyarakat,” tuturnya. (*/pur)
0 Comments