Gubernur Banten H. Wahidin Halim dan para pejabat Pemprob Banten. (Foto: Istimewa) |
NET - Mengingat seriusnya dampak dari pencemaran dan
pengrusakan lingkungan terhadap kehidupan masyarakat, Gubernur Banten H. Wahidin
Halim mengajak seluruh masyarakat Banten agar terus menumbuhkan dan memumpuk
kesadaran untuk menjaga lingkungan. Terutama, menjaga dari pencemaran sampah
yang tak terkelola dengan baik, polusi udara hingga upaya penebangan pohon liar
oleh oknum tak bertanggungjawab.
Gubernur Banten mengatakan hal itu saat memimpin apel
gabungan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Hari Anti Narkoba
Internasional dan Hari Kesadaran Nasional tingkat Provinsi Banten di Lapangan
Setda, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP-3B), Jalan Syeh Nawawi
Albantani, Curug, Kota Serang pada Rabu (17/7/2019).
Peringatan ketiga hari besar tersebut, kata Gubernur, perlu
dimaknai sebagai momentum membangun kesadaran diri agar dapat menjaga
kelestarian lingkungan, menjauhkan diri dan lingkungan sekitar dari narkoba,
hingga menyadari tugas dan peran sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN)
sebagai pelayan masyarakat.
"Gunung Karang di atas sana pohonnya ditebangin,
dijualin, dan dibawa. Akibatnya, Gunung Karang longsor sampai ke jalan. Tanpa
ada yang berani menegakkan padahal ada polisi hutan, ada dinas lingkungan
hidup, ada peraturan pemerintah, tapi tidak mampu mencegahnya. Maka Allah akan
membalasnya," ungkap Gubernur.
Kemarin, ujar Gubernur, bertemu dengan Presiden Joko Widodo
yang mengutarakan semangatnya untuk melakukan upaya perbaikan termasuk masalah
sampah karena menjadi masalah besar di Indonesia khususnya wilayah perkotaan.
Provinsi Banten yang letaknya berdekatan dengan ibukota dan memiliki perkotaan
yang padat penduduk dan industri, sehingga beban sampah sangat besar dan
membutuhkan biaya pengelolaan cukup banyak. Pemerintah Daerah bahkan harus
menyediakan ratusan miliar untuk mengelola sampah dalam setahun dan memerlukan
biaya Rp 2,2 triliun apabila membeli alat pemusnah sampah.
"Sampah plastik jangan dibuang sembarangan. Tanpa
sadar, banyak puntung rokok, pegawai merokok di sembarang tempat nanti catat
dan laporkan kepada saya, khususnya ibu-ibu nih. Dosa itu bapak-bapak kalau ada
yang hamil ngerokok bukan di tempat yang sudah disiapkan, maka itu dosa
besar," papar WH.
Gubernur menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi
lingkungan di Ibukota Provinsi Banten yakni Kota Serang. Sepanjang jalan
perkotaan yang seharusnya ramah dan nyaman, namun justru terlihat jorok dan
tidak beradab.
Oleh karenanya, Gubernur meminta Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (DLHK) dan polisi hutan lebih peduli dan masyarakat dapat kembali
pada kesadaran sepenuh hati untuk membangun, merehabilitasi dan
bertanggungjawab terhadap lingkungan karena manusia dihidupkan oleh lingkungan.
"Begitupun kerusakan yang diakibatkan karena narkoba. Kalau
saya boleh usul ke Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional-red), itu yang kena
narkoba tembak mati saja daripada dikurung tidak kapok-kapok. Tiap tahun bukan
berkurang tapi malah tambah banyak. Daerah-daerah pedalaman juga banyak yang
menggunakan karena secara komersial juga menguntungkan. Harus tegas kita,
makanya Pak Sekda tolong anggarkan untuk upaya menekan penyalahgunaan
narkoba," tuturnya.
Karena, menurut Gubernur, Pemda harus memiliki komitmen yang
sama dengan BNN dan memberi dukungan penuh untuk menyelamatkan masa depan bangsa.
Termasuk menyelamatkan masa depan anak bangsa dari penggunaan teknologi.
Teknologi jangan sampai membuat keluar dari fatsun dan tata kelola kehidupan.
"Sebentar lagi kan bulan Agustus, nanti Pak Sekda
tolong adakan lomba-lomba yang dapat membangun semangat positif kehidupan
berorganisasi. Termasuk pemeriksaan narkoba, kalau ada yang terlibat narkoba
maka langsung dipecat," tegasnya.
Terakhir, Gubernur mengutarakan pihaknya telah
memberhentikan sejumlah ASN karena tercatat tidak disiplin dan tak mengikuti
apel. Hal itu dilakukan sebagai langkah perbaikan ke depan agar lebih baik.
(*/pur)
0 Comments