Gubernur Banten H. Wahidin Halim (Foto: Istimewa) |
NET – Gubernur Banten H. Wahidin Halim (WH) mengatakan melalui Pendidikan dan Latihan
(Diklat) dapat menghasilkan alumni bukan
hanya memiliki kompetensi tetapi mampu menunjukkan kemampuan untuk membentuk
kepemimpinan yang strategis dalam rangka menghadapi dinamika lingkungan
organisasi, mendorong perubahan organisasi yang berdampak bagi organisasi
sesuai dengan tanggung jawab organisasinya.
Hal itu dikatakan
Gubernur Banten saat membuka Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXI Tahun 2019 di Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah (BPSDM) Provinsi Banten, Jalan AMD Lintas Timur, Kadumerak,
Karangtanjung, Pagadungan, Kabupaten Pandeglang, Selasa (23/7/2019).
Peserta PKN diikuti 52 orang pejabat pemerintah esselon II
yang telah mendapatkan penugasan dari instansinya dan memenuhi persyaratan
adminstrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Orang-orang dari berbagai penjuru datang ke BPSDM
Banten, suatu kepercayaan yang luar biasa untuk Diklat," ujar Gubernur
mengawali sambutannya.
Gubernur menjelaskan PKN diharapkan dapat dijadikan ajang
saling berbagi informasi dan pengalaman masing-masing peserta. Untuk itu,
Gubernur menyarankan para peserta untuk mengikuti Diklat sampai selesai.
"Apapun kendala yang dihadapi oleh masing-masing
peserta, harus selesai. Karena itu bagian dari perjalanan dan perjuangan. Insya
Allah memberikan keberkahan atas niat baik dan kemauan semangat untuk belajar
serta jangan merasa terlambat untuk belajar," tutur Gubernur.
Kepala BPSDM Provinsi Banten Endrawati melaporkan tujuan
penyelangaraan Diklat PKN ini adalah mengembangkan kopetensi kepemimipinan
strategis pada jabatan pimpinan tinggi jabatan pimpinan tinggi pratama yang
akan berperan dan melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya
masing-masing. Dengan sasarannya adalah menghasilkan pegawai negeri sipil yang
memiliki kemampuan memimpin pada jenjang jabatan pimpinan tinggi pratama.
Endra menjelaskan kompetensi dibangun pada PKN tingkat II
adalah kompetensi kepemimpinan strategis yang merupakan kopetensi manejerial
peserta untuk menjamin akuntabilitas jabatan yang meliputi tersusunnya rumusan
alternatif kebijakan yang memberikan solusi, tercapainya hasil kerja yang
selaras dengan tujuan organisasi, terwujudnya pengembangan strategi yang
berintegrasi untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi dan terwujudnya
kapabilitas untuk kerja dan mencapai sasaran organisasi.
Peserta Pendidikan PKN pejabat eselon 2. (Foto: Istimewa) |
Sementara itu, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan
Kompetensi Lembaga Administrasi Negara Repubilk Indonesia Basseng mengatakan
peserta PKN nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang maksimal dan
kualitas penyelenggaraan pelatihan akan meningkat, sekaligus menjadi momentum
bagi peserta untuk melakukan transformasi yang besar di dalam dirinya.
Basseng menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang
setingi-tingginya kepada Gubernur Banten beserta jajarannya yang telah
menginisiasi penyelenggaraan PKN tingkat II ini dengan penuh antusiasme,
sehingga apa yang telah direncanakan bisa diwujudkan.
"Serta LAN RI berharap semoga kerjasama yang sudah
terjalin dengan jajaran pimpinan Provinsi Banten dapat dipertahankan bahkan dapat
ditingkatkan pada masa yang akan datang," ujar Base. (*/pur)
0 Comments