Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tokoh Lintas Agama Apresiasi Tradisi Halal Bi Halal Oleh Kemenag Tangsel

Ustadz H. Abdul Rojak (bersarung dan peci),
tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat. 
(Foto: Bambang TL/TangerangNet.Com) 




NET -  Guna menjalin tali silaturahmi dan mempererat rasa kebersamaan antar umat beragama serta tokoh masyarakat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan Ustadz H. Abdul Rojak, Jum'at (7/6/2019) kembali menggelar kegiatan Open House dan Halal bi Halal.

Kegiatan tersebut untuk para tokoh lintas agama, tokoh masyarakat serta seluruh lapisan masyarakat Kota Tangerang Selatan, di kediaman pribadinya di kawasan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan.

Hadir dalam acara tersebut KH Burhanudin Yusuf selaku Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Tangsel, Saderi Saerin, ketua Forum Pembauran Kebangsaan Tangsel, Romo Katolik Yohanes Hadi, Romo Amirullah dari Gereja Katolik Laurensius Alam Sutera, Pendeta Edwin Chandra Putra dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) Melati Mas Serpong Utara, Ketua Umum Persatuan Guru Madrasah Indonesia Kota Tangerang Selatan Ustadz H. Lili Ghozali serta para tokoh lintas agama Kota Tangsel dan para ketua Ormas Islam dan tamu undangan lainnya.

Ustadz H. Abdul Rojak mengatakan kegiatan Open House serta Halal Bi Halal yang diselenggarakan di kediaman pribadinya merupakan kegiatan tradisi rutin tiap tahun pasca Idul Fitri, dengan mengundang para tokoh-tokoh lintas agama, tokoh masyarakat serta para pejabat, khususnya pejabat di Kementerian Agama (Kemenag) serta Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kota Tangsel.

"Inti utama dari kegiatan ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi serta terus membangun rasa kebersamaan antar tokoh lintas agama serta tokoh masyarakat se-Kota Tangsel. Kita ingin saling berbagi hal yang positif tentang makna dari Idul Fitri bagi seluruh lapisan masyarakat Kota Tangsel dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tandasnya.

Sementara itu, Pendeta Edwin Candra Putra selaku Pendeta GKI Melati Mas, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan Open House dan Halal Bi Halal dalam rangka momen perayaan Idul Fitri.

Menurutnya, pasca gelaran Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) yang sangat panas tersebut, kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Kemenag Kota Tangsel tersebut sangat bagus dan baik. Acara tersebut dapat dijadikan momen untuk saling bertemu dan mengenal antar para tokoh lintas agama dan juga tokoh masyarakat se-Tangsel.

"Dengan momen Idul Fitri ini, kita berharap bangsa Indonesia akan makin dipersatukan antar satu dengan yang lain tanpa ada lagi kubu A dan kubu B," ujar Pendeta Edwin.

Hal senada dikemukakan oleh Ida Ketut Ananta selaku Wakil Ketua Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Tangsel dari Wakil non-Muslim. Ketut Ananta menyampaikan apresiasi yang tinggi atas diselenggarakannya Open House dan Halal Bi Halal serta silaturahmi yang dilakukan oleh Kepala Kementerian Agama (Kemenag)  Kota Tangerang Selatan.

Menurutnya, kegiatan Halal Bi Halal atau Open House pasca lebaran merupakan kegiatan tradisi dan kebiasaan yang sangat baik serta sangat positif sekali sebagai contoh kepada umat dan juga masyarakat Indonesia.

"Dengan Halal Bi Halal dan Open House ini, para tokoh lintas agama serta tokoh masyarakat dan juga para pejabat bisa saling bertemu untuk bersilaturahmi antar satu dengan lainnya. Bangsa Indonesia itu masyarakatnya dan tradisinya adalah melihat kepada pimpinan dan tokohnya sebagai contoh dan panutan. Jika umat melihat para tokohnya bertemu seperti ini dalam suasana damai dan saling menjaga persatuan dan kesatuan, maka para umatnya masing-masing akan mengikuti contoh keteladanan yang ditunjukkan oleh para tokoh dan pemimpinya," tuturnya.

Dengan sangat ramah Ida Ketut Ananta menambahkan pasca gelaran Pileg dan Pilpres 2019, suasana kebatinan masyarakat Indonesia antar kedua kubu sangat tidak baik dan bagus. Karena pada dasarnya kebersamaan itu jauh lebih indah dibandingakan dengan bermusuhan.

Ida Ketut Ananta menggaris bawahi bahwa spirit hari raya Idul Fitri bagi umat Muslim itu adalah kita kembali ke fitrah sebagai manusia yang bersih dan suci tanpa noda yang harus dijadikan landasan kita bersama dalam kebersamaan serta kedamaian. Ini sebagai contoh keharmonisan kita antar umat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di lingkup yang terkecil dahulu seperti Halal bi Halal ini.(btl)

Post a Comment

0 Comments